Banda Aceh – Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah, ST, angkat bicara terkait penebangan pohon yang sedang viral di kawasan Pantai Ulee Lheue. Pohon tersebut menarik perhatian publik karena bentuknya dinilai mirip dengan pohon ikonik di Pulau Jeju, Korea Selatan, dan sempat menjadi objek wisata baru yang ramai dikunjungi masyarakat.
Irwansyah meminta Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Keindahan Kota Banda Aceh (DLHK3) untuk menindaklanjuti kasus ini secara serius serta mengusut dan memproses siapa pun yang bertanggung jawab atas penebangan pohon tersebut.
“Harusnya pohon mirip Jeju ini diperbanyak, karena berperan penting menjaga garis pantai. Akarnya dapat menahan abrasi tanah, batangnya menjadi habitat burung, dan daunnya bisa menjadi tempat berlindung serta menambah kenyamanan bagi lingkungan sekitar,” ujar Irwansyah, dikutip dari Dialeksis.com, Jumat (4/7/2025).
Selain menikmati keindahan, pohon tersebut memiliki nilai ekologis dan estetika yang tinggi, sehingga sangat disayangkan jika harus ditebang tanpa alasan yang jelas. Keberadaan pohon seperti itu perlu dilestarikan dan dijadikan bagian dari upaya penghijauan dan penataan kawasan pantai.
Tidak hanya berdampak secara lingkungan, pohon viral itu juga telah memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar. Kehadiran pengunjung yang datang untuk melihat dan berfoto di dekat pohon tersebut turut membantu meningkatkan aktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kawasan itu.
Hal ini diakui oleh Gilang Ramadhan, pemilik Angkringan Panglima Moeda, yang menyatakan bahwa warungnya mengalami lonjakan pendapatan sejak pohon tersebut viral.
“Alhamdulillah, dengan viralnya pohon ini dan banyaknya pengunjung, omzet penjualan kami juga meningkat,” ujarnya.
Irwansyah menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, agar lebih peduli terhadap pelestarian lingkungan, terutama objek-objek alami yang memiliki potensi wisata dan manfaat ekologis. Ia berharap DLHK3 dapat meningkatkan pengawasan serta membuat regulasi yang lebih ketat untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Editor: Amiruddin. MKReporter: Aininadhirah