Home / Internasional / Peristiwa

Selasa, 26 Agustus 2025 - 14:15 WIB

Kasus TPPO Meningkat

Farid Ismullah

Foto : Ilustrasi

Foto : Ilustrasi

Jakarta – Kasus tewasnya pekerja migran Indonesia (PMI), Nazwa Aliya (19) asal Sumatra Utara, akibat overdosis obat di Kamboja pada awal Agustus lalu kembali menyoroti maraknya tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), periode 2021 hingga Juni 2025 mencatat 2.377 orang menjadi korban TPPO. Dari jumlah itu, 2.207 korban merupakan perempuan dan anak, sementara 1.042 korban adalah laki-laki dan anak.

Modus perdagangan orang umumnya melalui jejaring media sosial dengan iming-iming gaji tinggi di luar negeri. Selain itu, praktik serupa juga terjadi melalui agen penyalur tenaga kerja ilegal yang tidak memiliki izin pemerintah maupun pengawasan resmi.

Baca Juga :  Piagam PBB Asli Simbol Solidaritas dan Kerja Sama Global, Tiba di Markas Besar PBB New York

Agar masyarakat lebih waspada, Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) membagikan 10 tips penting agar terhindar dari TPPO:

1. Gunakan Jalur Resmi
Jangan tergoda tawaran jalur ilegal. Daftarlah melalui jalur resmi yang diawasi pemerintah.

2. Cek Kebenaran Agen Penyalur
Pastikan agen terdaftar di situs Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) atau pemerintah terkait.

3. Verifikasi Lowongan Kerja
Periksa detail gaji, lokasi, dan kondisi kerja sebelum berangkat.

4. Waspadai Tawaran Menggiurkan
Jangan percaya gaji besar dengan syarat kerja ringan. Tawaran gaji yang besar dan tidak masuk akal kerap membuat korban tergiur. Selalu cek rentang gaji di negara tersebut untuk memastikan.

Baca Juga :  DPR Kecam Keras Eksploitasi WNI Jadi Scammer di Kamboja

5. Amankan Dokumen Pribadi
KTP, visa, dan paspor harus selalu dipegang sendiri. Pelaku TPPO kerap menyita dokumen penting dengan berbagai alasan agar bisa mengendalikan korban.

6. Kenali Tanda Penipuan di Media Sosial
Pelaku kejahatan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sering memanfaatkan sosial media sosial untuk menyebarkan informasi. Hindari lowongan kerja yang tidak diverifikasi.

7. Pahami Proses Legal
Pelajari syarat resmi dan mekanisme kerja di luar negeri. Korban TPPO kebanyakan tertipu pelaku kejahatan karena tak paham proses pengiriman tenaga kerja legal.

Baca Juga :  Thailand Kirim Empat Kapal Perang ke Perbatasan Kamboja

8. Konsultasi dengan Pihak Berwenang
Hubungi BP2MI, Kementerian Tenaga Kerja, atau kedutaan besar jika ragu.

9. Waspada Eksploitasi dan Tekanan Psikologis
Korban TPPO atau pekerja ilegal sangat rentan dieksploitasi. Segera lapor bila mengalami tekanan berlebihan di tempat kerja.

10. Laporkan Indikasi TPPO
Sampaikan ke BP2MI, kepolisian, atau kedutaan besar jika mengetahui indikasi perdagangan orang.

ADBMI menegaskan kewaspadaan, pengetahuan, dan pemahaman prosedur resmi sangat penting untuk melindungi diri serta orang terdekat dari jeratan perdagangan orang.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Internasional

Kemenlu RI Tegaskan Dukungan Penuh bagi Kemerdekaan Palestina

Peristiwa

Pangdam IM Hadiri Malam Anugerah Serambi Awards

Internasional

Kisah Hidup Diaspora Indonesia di Norwegia

Internasional

Kemlu RI : 11 WNI di Israel Minta Dievakuasi

Peristiwa

Pohon Tumbang di Sejumlah Titik di Aceh Besar Sebabkan Terganggu Lalu Lintas dan Pemadaman Listrik

Internasional

Kemenko Polkam : laporan CMW sebagai bentuk tanggung jawab moral dan politik Indonesia di mata dunia

Hukrim

Langgar aturan keimigrasian, Imigrasi Aceh Deportasi WNA asal Malaysia

Internasional

Lima WNI Terancam Hukuman Mati di Malaysia