Meulaboh — Ledakan tabung freon di usaha Es Kristal Zam-Zam Mia, Gampong Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (9/11/2025) siang, melukai dua pekerja dan merusak sebagian bangunan. Polisi kini tengah menyelidiki penyebab pasti ledakan yang menimbulkan dentuman keras hingga terdengar ke permukiman warga sekitar.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Suasana tenang di kawasan padat usaha itu mendadak pecah setelah terdengar suara ledakan dari arah pabrik es kristal dan depot air minum isi ulang.
Akibat insiden itu, dua pekerja, yakni Ali (38) dan Juli Suprianda (43), warga Alue Bilie, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, menjadi korban.
Ali mengalami luka ringan, sementara Juli menderita luka berat akibat tertimpa reruntuhan plafon bangunan. Keduanya telah dilarikan ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh untuk mendapatkan perawatan medis.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut laporan pertama diterima oleh Pusdalops PB Aceh Barat sekitar pukul 15.55 WIB dari warga sekitar.
“Ledakan terjadi di salah satu usaha es kristal yang menggunakan tabung freon. Dua orang pekerja menjadi korban akibat terkena material bangunan,” ujar Ronal.
Hingga Minggu sore, penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Petugas telah memasang garis polisi (police line) di lokasi kejadian guna keperluan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Bangunan tempat usaha mengalami kerusakan berat, terutama pada bagian plafon dan dinding, namun nilai kerugian masih dalam proses pendataan.
Polisi Turun Tangan
Kapolres Aceh Barat, AKBP Yhogi Hadisetiawan, menyatakan hasil pemeriksaan awal tim Inafis dan Polsek Johan Pahlawan menunjukkan dugaan sementara bahwa ledakan berasal dari tabung freon pada sistem pendingin mesin es kristal.
“Dugaan sementara, sumber ledakan berasal dari sistem pendingin atau tabung freon. Namun untuk memastikan penyebab pastinya, kami masih menunggu hasil penyelidikan lanjutan,” kata Kapolres, Minggu (9/11/2025).
Menurut Yhogi, ledakan pertama kali diketahui oleh pemilik usaha, Khaidar (52), setelah mendapat laporan warga yang mendengar dentuman keras dari arah pabrik miliknya.
Saat tiba di lokasi, Khaidar mendapati bangunan berantakan dengan plafon ambruk dan material berserakan akibat ledakan.
Polisi juga telah mengamankan area dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta instansi teknis untuk mengantisipasi risiko lanjutan.
“Selain penyelidikan penyebab, kami juga fokus pada keselamatan masyarakat di sekitar lokasi. Area sudah kami pasangi garis polisi guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Kapolres.
Imbauan Keselamatan Kerja
Kapolres Yhogi mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan kerja, terutama pada peralatan industri yang menggunakan gas bertekanan tinggi seperti tabung freon atau oksigen.
“Pastikan seluruh instalasi dan peralatan industri diperiksa rutin dan sesuai standar operasional. Keselamatan harus jadi prioritas utama,” tegasnya.
“Kami juga mengajak masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bahaya di lingkungan kerja dan segera melapor jika menemukan hal yang berisiko,” tambahnya.
Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah ledakan tabung oksigen di kawasan Meulaboh pada Rabu (5/11/2025), yang juga menyebabkan korban luka dan kerusakan bangunan. Dua peristiwa beruntun ini menambah daftar kecelakaan industri di Aceh Barat yang perlu mendapat perhatian serius.
Editor: RedaksiReporter: Redaksi










