Banda Aceh– Mahasiswi UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Firyanil Hasna, terpilih sebagai salah satu peserta Duta Persada Nusantara Batch 2 yang mewakili Provinsi Aceh. Dalam ajang bertaraf nasional ini, Firyanil membawa misi pelestarian budaya dan penguatan pariwisata berbasis nilai sejarah.
Gadis kelahiran Sigli, 23 Mei 2004, ini mengaku bahwa keterlibatannya di Duta Persada Nusantara merupakan bentuk pengabdian terhadap daerah asalnya. Ia ingin memperkenalkan Aceh bukan hanya sebagai destinasi wisata, tapi juga sebagai daerah yang kaya akan nilai dan kisah.
Saya percaya pariwisata yang kuat bukan hanya tentang keindahan visual, tapi juga tentang cerita. Budaya itu bukan sekadar dilihat, tapi dirasakan dan dipahami,” ujar Firyanil, Minggu (21/7/2025).
Cerita Tsunami dan Budaya Jadi Narasi Kuat
Firyanil lahir di tahun yang sama dengan tragedi tsunami Aceh. Peristiwa itu, katanya, menjadi titik balik bagi masyarakat untuk bangkit dan merawat kearifan lokal. Kini, lewat program Duta Persada Nusantara, ia membawa konsep healing tourism pascatsunami sebagai bagian dari promosi budaya dan wisata yang menyentuh sisi emosional pengunjung.
Healing tourism sendiri merupakan konsep wisata yang berfokus pada pemulihan kesehatan mental, emosional, dan fisik melalui kunjungan ke tempat-tempat yang tenang dan alami. Tujuan utamanya bukan hanya rekreasi, tetapi untuk mencari ketenangan batin, mengurangi stres, dan memperbaiki keseimbangan hidup. Namun, selain untuk rekreasi, ada beberapa tempat wisata yang mengingatkan kita akan peristiwa-peristiwa masa lalu dan perlu dikenang hingga anak cucu, seperti salah satu contohnya museum tsunami Aceh yang menggambarkan bagaimana kehidupan pascatsunami dan setiap pengunjung seperti bisa merasakannya.
Ia juga mempromosikan potensi wisata adat dan religi yang ada di Aceh, termasuk memperkenalkan tokoh perempuan seperti “Cut Nyak Dhien” sebagai ikon pariwisata berbasis sejarah.
Bukan Wajah Baru di Dunia Duta
Sebelumnya, Firyanil pernah mengikuti ajang Duta Anti Narkoba Provinsi Aceh dan terpilih sebagai Finalis Duta Wisata Kota Sabang 2024. Sejak kecil, ia aktif dalam dunia kompetisi, mulai dari lomba pidato dua bahasa, fashion show , hingga prestasi dalam cabang Syahril Quran dan KTIQ pada MTQ tingkat kabupaten dan provinsi.
Namun menurutnya, semua capaian itu hanyalah alat. Tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan dan memperkenalkan identitas daerah secara mendalam.
“Saya ingin setiap orang yang datang ke Aceh tidak hanya pulang dengan foto, tapi juga dengan pemahaman dan rasa cinta terhadap budaya kita,” tambahnya.
Duta Sebagai Ruang Edukasi dan Aksi
Duta Persada Nusantara dikenal sebagai ajang yang menggabungkan edukasi sejarah, pelestarian budaya, dan literasi kebangsaan dalam satu wadah. Firyanil menyebut, ajang ini menjadi ruang produktif bagi anak muda untuk bergerak di bidang yang bukan hanya membanggakan, tetapi juga mendidik.
“Menjadi Duta Persada Nusantara memberi saya ruang untuk bertutur, bukan hanya tampil. Saya ingin menjadi bagian dari generasi yang merawat Indonesia dari akarnya: budaya, sejarah, dan semangat lokal,” pungkasnya.
Editor: Amiruddin. MKReporter: Aininadhirah