Home / Aceh Barat Daya

Sabtu, 9 Maret 2024 - 14:46 WIB

Forkopimkab Abdya Diminta Kembalikan Tradisi Meugang

REDAKSI

Keuchik Gampong Keude Siblah, Teuku Rinaldy

Keuchik Gampong Keude Siblah, Teuku Rinaldy

Aceh Barat Daya – Tradisi pemotongan hewan ternak hari Meugang bagi masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya sudah menjadi adat dilakukan di Pante Krueng Beukah, Gampong Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie.

Tradisi ini telah berlangsung sejak lama, bahkan sebelum adanya Pemerintah Kabupaten setempat.

Masa pemerintahan Teuku Pang Chiek dan seterusnya, Teuku Raja Sabie, pelaksanaan Meugang ditetapkan di Pante Krueng Beukah, Gampong Keude Siblah.

Baca Juga :  499 Orang Tenaga Fungsional Guru dan Kesehatan Terima SK PPPK

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tradisi Meugang di kabupaten Aceh Barat Daya telah menjauh dari pusat pemotongan awal.

Melihat fenomena itu, Teuku Rinaldy RA, Keuchik Gampong Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie, meminta kepada Forkopmikab Aceh Barat Daya untuk mengembalikan tradisi Meugang ke satu titik.

“Tradisi ini sudah ada sejak awal, jauh sebelum adanya Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya,” katanya, Sabtu (9/3/2024).

Ia mengaku, dampak pandemi Covid-19 menyebabkan pusat Meugang hilang dan berubah menjadi tempat penjualan daging yang kurang teratur.

Baca Juga :  Sampah Penuhi Saluran Irigasi Sayap Kanan di Tangan-tangan 

“Pemerintahan Gampong Keude Siblah sangat keberatan dengan adanya jual-beli daging Meugang di pinggir jalan di wilayah hukum kami,” sebutnya.

“Selama 4 tahun terakhir, di depan lapangan Persada, Jl. Attaqwa, dan jalan Manyang, kelancaran lalu lintas dan masalah sampah dari sisa kotoran hewan sangat mengganggu,” tambahnya.

Baca Juga :  Hampir Seminggu Sampah Tidak Terangkut, Mulai Timbul Bau Busuk 

Yang lebih menyedihkan, masyarakat di sekitar lokasi pemotongan hewan Meugang selama 15 hari setelah pemotongan merasakan aroma amis yang menyengat.

Teuku Rinaldy juga menyebutkan berdasarkan audensi Tokoh Masyarakat, Pemuda, dan Ibu-ibu yang akan menjajakan kuliner buka puasa, mereka memandang penting untuk mengembalikan titik Meugang ke Pante Krueng Beukah.

“Ini sebagai bagian dari kearifan lokal yang harus terus kita jaga bersama,” pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Aceh Barat Daya

Gandeng Melenial, Giatkan Polri Peduli Lingkungan

Aceh Barat Daya

Yusdarman Resmi Jadi Anggota DPRK Sisa Masa Jabatan 2019-2024

Aceh Barat Daya

Darmansyah “Sah” di Lantik Sebagai Pj Bupati, Anggota DPRK Hamdani: Selamat Bertugas di Abdya

Aceh Barat Daya

Dibuka Wabup, Musda MPU Abdya Tetapkan Ketua Baru

Aceh Barat Daya

Untuk Dapatkan Rumah Bantuan, Warga Gampong Pantee Rakyat Mengaku Dipungli Keuchik

Aceh Barat Daya

Kapolsek Blangpidie Pimpin Apel Gabungan PAM Maulid

Aceh Barat Daya

Terkait Dugaan Galian C Ilegal, Begini Respon Kapolres Abdya

Aceh Barat Daya

Diduga Peninggalan Kerajaan Kuala Batee, Meriam Tua Terbengkalai di Gampong Keudee Baroe