Jakarta – Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha mengungkapkan KBRI Amman di Yordania telah mendapat permintaan dari 11 WNI yang ada di Israel untuk dievakuasi. Diketahui ada 194 WNI yang berada di Israel.
“Dengan eskalasi yang terjadi saat ini, kami menerima informasi ada 11 warga negara Indonesia yang di Israel yang meminta untuk dievakuasi. Dan untuk itu, KBRI Amman saat ini juga sedang melakukan langkah-langkah persiapan evakuasi,” kata Judha dalam keterangannya, Kamis (19/6).
Dengan keputusan Menlu Sugiono meningkatkan status perlindungan WNI di Iran dan Israel dari siaga II menjadi siaga I, langkah-langkah evakuasi mulai disiapkan KBRI Teheran dan KBRI Amman.
“Dan saat ini kementerian/lembaga di pusat dan juga KBRI Teheran sedang mempersiapkan langkah-langkah evakuasi. KBRI Teheran dan Kementerian Luar Negeri juga sudah melakukan townhall meeting dengan para WNI untuk menyampaikan update situasi keamanan terakhir dan juga langkah-langkah kontijensi evakuasi yang sedang disiapkan,” ungkapnya.
Judha mengungkapkan, total ada 386 WNI yang tinggal di Iran. KBRI Teheran telah melakukan pendataan WNI yang ingin dievakuasi.
“Dapat kami jelaskan juga bahwa proses evakuasi ini sifatnya voluntary, bukan mandatory,” ujarnya.
Judha kembali mengimbau WNI yang ada di Iran dan Israel untuk terus meningkatkan kewaspadaan, menghindari keluar rumah untuk hal-hal yang tidak penting, dan mengikuti arahan evakuasi yang disampaikan KBRI Teheran dan KBRI Amman.
“Dan untuk warga negara Indonesia yang memiliki rencana melakukan perjalanan ke Iran, ke Israel, ke Lebanon, ke Suriah dan juga ke Yaman, kami sangat mengimbau agar dapat menunda perjalanan tersebut,” tegasnya.
“Bagi warga negara Indonesia yang memiliki rencana penerbangan melewati wilayah Timur Tengah agar selalu memeriksa jadwal penerbangan ke maskapai masing-masing, antisipasi adanya buka tutup wilayah udara yang dapat mempengaruhi jadwal penerbangan,” pungkasnya.
Editor: Amiruddin. MK