Baca juga: Pertamina Masih Berkoordinasi Terkait Kenaikan Harga Pertamax
Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) kontrak Mei 2022 turun 3,27% di USD110,18 per barel, kendati sempat bergerak hingga USD112,92 per barel. WTI Juni 2022 juga merosot 3,13% di USD107,58 per barel.
Kedua kontrak acuan tersebut melemah setelah data terbaru ekspor minyak Amerika Serikat menunjukkan adanya peningkatan stok. Menurut data Departemen Energi AS, ekspor minyak mentah AS naik menjadi 3,8 juta barel per hari per 18 Maret 2022, atau tertinggi sejak Juli 2021.
Persediaan di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, saat ini berjumlah 25,2 juta barel, masih rendah dibandingkan awal Maret lalu, sebagaiman diwartakan Reuters, Senin (28/3/2022).
Ekspor minyak AS telah meningkat setelah pengiriman dari Rusia berhenti akibat sanksi. Alhasil, para pembeli mencari sumber lain, termasuk produsen minyak terbesar, yakni AS.
Cushing, Oklahoma, dikenal sebagai pusat industri minyak di AS yang notabene merupakan tempat para pemegang kontrak berjangka atas jenis minyak West Texas Intermediate AS. Minyak mentah AS menarik bagi pembeli dunia karena diperdagangkan dengan diskon tajam hampir USD7 di bawah harga patokan global Brent.
Baca juga: Inilah 8 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan dan Dalil-dalilnya
Permintaan di seluruh dunia telah meningkat hampir menyamai sebelum masa pandemi, tetapi masih terhambat oleh pasokan, selain dari Rusia, juga bersumber dari negara-negara pengekspor minyak bumi alias OPEC.
Lihat Juga: Bacaan Al-Qur’an dan Terjemahannya