Calang – Kepala Lapas kelas lll Aceh Jaya, Suparman meneerima kunjungan silaturahmi wartawan NOA.co.id di ruang kerjanya dengan sesama anggota lapas dan warga binaannya Rabu, (30/07/2025).
Muhammad Ali, atau yang akrab disapa Ali, salah seorang anggota wartawan NOA.co.id, yang beralamat di Banda Aceh.
Acara silaturahmi dengan kalapas dan bertemu ramah dengan sesama anggota lapas serta warga binaan serta tersebut juga melihat-lihat tamanan jagung yang di tanam oleh para napi di dalam lapas.
Dalam pertemuan singkat dengan kapalas wartawan NOA.CO.ID juga sempat berbincang-bincang tentang kondisi dan situasi lingkungan lapas yang banyak perubahan dan kemajuan selama ini.
Kepala lapas Aceh jaya Suparman kepala media ini mengatakan, “Alhamdulillah baru selang beberapa bulan ia bertugas di lapas tersebut banyak perubahan di dalam lapas, seperti pembangunan pagar untuk batas penjaga dengan warga binaan yang ada di dalam lapas.),” Ucap Suparman
Suparman juga menambahkan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk para warga binaan, terutama seperti bangunan yang saat ini masih sangat minim, dan seperti kegiatan-kegiatan lain yang sedang di program kan untuk para napi, tentang penanaman pangan dan keagamaan.
“Diantaranya seperti keagamaan, pengajian rutin dan tausiah bersama, setiap bulan empat kali, dengan pemangku, mengundang ustadz dari sekitar kota calang Aceh jaya”” papar Suparman
Suparman melanjutkan, disamping pengajian rutin sebulan empat kali ia juga menerapkan kepada warga binaan agar bisa menghafal Al-Qur’an dan ayat-ayat pendek, dengan harapan nya kepada warga binaan saat keluar dari lapas agar lebih memahami tentang agama dan akhlak.
Disamping itu Suparman juga membudidayakan pangan kepada warga binaan, seperti penananam jagung kacang panjang, kacang hijau, cabe, dan lain-lain, dengan di fungsikan lahan-lahan kosong yang ada di dalam lapas tersebut.
“Dengan memodalkan para warga binaan, namun disaat masa panen, setelah modal di kembalikan, hasil nya di bagi dua dengan penyelenggara modal, dan napi yang menanamnya, dikarenakan modal tersebut di ambil dari uang koperasi.” Pungkasnya.
Editor: Amiruddin. MK