Aceh Singkil – Ketua Komisi lV Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Aceh Singkil, Desra Novianto meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Singkil untuk segera mengevaluasi seluruh kinerja kepala sekolah.
“Banyak di Aceh Singkil ini jabatan Kepsek yang telah lama diemban, bahkan ada yang sudah berlangsung selama sekitar 15 tahun, namun belum dilakukan mutasi. Ini ada apa?,” kata Desra kepada Kantor Berita NOA.co.id, Senin 23 Juni 2025.
Desra menegaskan, hal tersebut perlu segera dievaluasi dan dilakukan rotasi guna kemajuan dunia pendidikan yang ada di Aceh Singkil. banyak kepsek yang dinilai gagal memimpin sekolah sudah seharusnya dicopot dari jabatannya.
Ia menambahkan, Kalau dilihat dari anggaran yang dikelola, seharusnya kualitas pendidikan dapat ditingkatkan, mengingat pendidikan merupakan sektor yang mendapat alokasi dana terbesar hingga 20 persen dari seluruh anggaran.
“Namun, kualitas pendidikan serta SDM peserta didik dan tenaga pendidik di daerah ini masih tergolong rendah dibandingkan dengan daerah lain,” Katanya.
Menurut Desra, jabatan Kepsek tersebut merupakan peran penting dalam memajukan lembaga pendidikan yang dipimpinnya agar bisa berdampak langsung pada kualitas mutu pendidikan tersebut.
“Jika sudah dipercaya dalam mengemban tugas, seharusnya bertanggungjawab dalam bekerja. Karena meningkatnya mutu pendidikan sekolah itu tergantung pada kepemimpinan Kepsek itu sendiri,” Terangnya.
Menurut Desra, selama ini pemerintah sudah menyalurkan dana BOS sebagai langkah untuk memajukan dunia pendidikan. Dana itu harus digunakan dengan baik, khususnya melengkapi fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar maupun keperluan sekolah lainnya.
“Apa bila dana BOS bisa dimanfaatkan dengan baik dan optimal, pasti dunia pendidikan di sekolah mengalami kemajuan,”katanya.
Oleh karena itu, Desra berharap, Disdikbud Aceh Singkil harus segera mengawasi kinerja seluruh kepala sekolah tersebut.
“Apabila ada Kepsek yang tidak serius bekerja, maka harus segera dievaluasi. Karena dana BOS itu diberikan oleh Pemerintah bukan merupakan warisan turun temurun,” Tutup Desra.
Editor: Amiruddin. MK