Simeulue – Seorang operator kamera yang terlibat dalam dokumentasi kegiatan Pra-Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) di Kabupaten Simeulue, mengaku belum menerima honor hingga saat ini, meski acara telah selesai digelar beberapa waktu lalu, Selasa (26/8/2025).
Operator tersebut, Suhardi Madani, menyampaikan keluhannya melalui kanal YouTube pribadinya. Ia menyebut telah bekerja mendokumentasikan seluruh rangkaian kegiatan namun belum mendapat kejelasan terkait pembayaran jasanya.
“Kami bekerja keras mendokumentasikan setiap momen penting dalam ajang Pra-PORA kemarin. Tapi sampai hari ini, kami belum menerima bayaran. Tidak ada kejelasan dari pihak penyelenggara,” ujar Suhardi dalam unggahan videonya.
Pra-PORA di Simeulue memperlombakan beberapa cabang olahraga, termasuk dayung. Acara ini mendapat alokasi anggaran lebih dari Rp3 miliar dari pemerintah. Namun, di tengah besarnya anggaran, pembayaran terhadap tenaga teknis lapangan justru belum dituntaskan.
Keluhan Suhardi memicu pertanyaan dari berbagai pihak mengenai kejelasan dan pengelolaan anggaran kegiatan tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun dugaan adanya penyalahgunaan dana dalam pelaksanaan perlombaan Pra-PORA.
Mengingat kurangnya transparansi terhadap anggaran yang bernilai miliaran rupiah, banyak pihak mendesak agar aparat penegak hukum (APH) melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait masalah ini.
Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Simeulue, Nazaruddin, membenarkan bahwa honor Suhardi memang belum dibayarkan secara penuh. Namun, ia menyebut Suhardi tidak masuk dalam struktur kepanitiaan resmi.
“Suhardi Madani itu bukan panitia. Karena kami berteman, dan saat itu dia tidak ada kegiatan, kami ajak dia untuk bantu dokumentasi,” kata Nazaruddin saat dikonfirmasi.
Nazar menyebut, pihaknya telah memberikan uang sebesar Rp600.000 kepada Suhardi. Setelah acara selesai, ia juga menawarkan tambahan Rp400.000, namun ditolak oleh Suhardi karena merasa jumlah tersebut belum sesuai.
“Kalau mau ditambahkan, saya tidak bisa menjanjikan. Nanti setelah Kepala Dinas DISPORA datang, kita bicarakan lagi bersama apakah bisa ditambah,” jelasnya.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Simeulue mengenai polemik ini.
Editor: Redaksi