Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar Sosialisasi Peningkatan Wawasan Kebangsaan bertema “Merawat Damai dalam Bingkai NKRI Menuju Aceh Meusyuhue dan Bersyariat”, bertempat di Aula Balai Kota Banda Aceh.
Kegiatan tersebut diikuti 150 peserta yang terdiri dari unsur Komite Peralihan Aceh (KPA), OKP/Ormas, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA), serta para keuchik dan imum mukim se-Banda Aceh.
Sejumlah tamu undangan turut hadir, antara lain Danramil 09 Ulee Kareng Mayor Arh Teuku Ridwan mewakili Dandim 0101/KBA, Ketua Komisi I sekaligus Ketua Badan Legislasi DPRK Banda Aceh Ramza Harli, Ketua BRA Aceh Jamaluddin, dan Kanit IV Sat Intelkam Polresta Banda Aceh Ipda Fidhal Akhyar.
Dalam sambutan tertulis Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal yang dibacakan Kepala Badan Kesbangpol Rizal Afdilah, disampaikan bahwa peningkatan wawasan kebangsaan bukan hanya soal memahami konsep, namun juga kesadaran kolektif akan posisi Aceh dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Bagaimana seluruh elemen masyarakat menyadari posisi Aceh sebagai bagian penting dari NKRI tanpa menghilangkan identitas dan jati diri kita sebagai orang Aceh,” ujar Wali Kota.
Ia menegaskan peran keuchik, camat, KPA, ulama, dan OKP sangat menentukan keberlangsungan perdamaian. Keuchik disebut sebagai penjaga stabilitas di tingkat gampong, sedangkan camat berperan sebagai penghubung sistem yang memperkuat integrasi.
Para ulama, lanjutnya, memegang peran strategis dalam membentuk suasana hati masyarakat. “Ulama adalah cahaya penuntun. Dakwah damai, dakwah toleransi, dan dakwah yang memperkuat ukhuwah adalah kunci menjaga Aceh tetap meusyuhu.”
Illiza juga menyinggung peran historis KPA dalam menjaga semangat perjanjian damai sehingga generasi muda memahami nilai perjuangan namun tetap memilih jalan damai. Sementara itu, organisasi kepemudaan disebut sebagai penentu masa depan Aceh. “Jika pemuda kuat wawasan kebangsaan, kuat pendidikan, dan kuat akhlak, maka masa depan Aceh akan lebih kuat.”
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi oleh Ketua BRA Aceh Jamaluddin, Ketua Komisi I/Ketua Banleg DPRK Banda Aceh Ramza Harli, serta Akademisi UIN Ar-Raniry Dr Fakri MA.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan sembako dari Sat Intelkam Polresta Banda Aceh kepada 25 mantan kombatan GAM yang juga menjadi peserta sosialisasi.
Editor: Amiruddin. MK










