Home / Aceh Barat Daya / News

Senin, 22 Desember 2025 - 13:35 WIB

Pengawasan SPBU dan Komitmen Pertamina Dipertanyakan

mm Teuku Nizar

Satu unit mobil minibus bernomor polisi BL 1329 CG yang mengangkut delapan jeriken berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite terbakar hebat di Desa Keude Paya, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Senin pagi (22/12/2025). Foto. Dok. Teukunizar/NOA.co.id

Satu unit mobil minibus bernomor polisi BL 1329 CG yang mengangkut delapan jeriken berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite terbakar hebat di Desa Keude Paya, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Senin pagi (22/12/2025). Foto. Dok. Teukunizar/NOA.co.id

Aceh Barat Daya — Insiden terbakarnya sebuah mobil minibus bermuatan jeriken bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kembali membuka dugaan lemahnya pengawasan distribusi BBM bersubsidi di tingkat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Peristiwa ini sekaligus memunculkan pertanyaan publik terkait komitmen Pertamina dalam menertibkan praktik pengisian BBM berulang yang diduga masih marak terjadi.

Satu unit mobil minibus bernomor polisi BL 1329 CG dilaporkan terbakar hebat di Desa Keude Paya, Kecamatan Blangpidie, Senin pagi (22/12/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.

Kendaraan tersebut diketahui mengangkut jeriken berisi BBM jenis Pertalite.

Akibat kejadian itu, mobil hangus terbakar dan pemilik kendaraan, Mawardi (54), mengalami luka bakar.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kebakaran sempat menghebohkan warga karena terjadi di kawasan padat aktivitas masyarakat.

Kapolres Aceh Barat Daya, AKBP Agus Sulistianto, membenarkan adanya kebakaran mobil bermuatan BBM tersebut.

Ia menyebutkan bahwa petugas menemukan jeriken berisi BBM di dalam kendaraan saat proses penanganan di lokasi kejadian.

“Benar, telah terjadi kebakaran satu unit mobil dan di dalamnya terdapat jeriken berisi minyak,” ujar AKBP Agus Sulistianto.

Baca Juga :  Nelayan di Simeulue Dianiaya Saat Menjaring Ikan, Pemilik Bagan Minta Segera Peroses Pelaku

Menurutnya, hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Dugaan awal, api cepat membesar karena adanya bahan bakar dalam jumlah cukup banyak di dalam kendaraan.

“Tim Polres Abdya masih berada di lokasi untuk melakukan identifikasi dan olah TKP. Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan,” katanya.

Berdasarkan laporan resmi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBK Aceh Barat Daya, laporan kebakaran diterima oleh Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Induk Blangpidie dari masyarakat.

Petugas kemudian menurunkan dua unit armada pemadam kebakaran serta dua unit mesin pompa portable ke lokasi kejadian.

Proses pemadaman berlangsung cukup lama akibat besarnya kobaran api yang diduga dipicu oleh BBM yang diangkut kendaraan tersebut.

Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.45 WIB dan dilanjutkan dengan proses pendinginan.

Salah seorang warga setempat, Ismaidi, mengaku terkejut melihat kobaran api yang tiba-tiba membesar di depan bengkel tempat anaknya bekerja.

“Api sangat besar dan cepat membesar. Anak saya kaget karena kejadiannya tepat di depan bengkel,” ujarnya.

Di balik peristiwa kebakaran tersebut, perhatian masyarakat kini tertuju pada asal-usul BBM yang diangkut menggunakan jeriken.

Baca Juga :  Diskominsa Aceh akan Launching Satu Data Aceh

Warga mempertanyakan bagaimana BBM bersubsidi itu bisa diperoleh dalam jumlah cukup banyak, sementara Pertamina selama ini telah menegaskan larangan pengisian BBM menggunakan jeriken tanpa rekomendasi resmi.

Praktik pengisian BBM berulang atau pelangsiran dinilai masih kerap terjadi di sejumlah SPBU, terutama di daerah.

Minimnya pengawasan di lapangan disebut membuka celah bagi oknum tertentu untuk membeli BBM bersubsidi dalam jumlah besar, kemudian didistribusikan kembali secara ilegal.

“Kalau tidak ada pembiaran, tidak mungkin BBM bisa terkumpul sampai delapan jeriken. Artinya, sistem pengawasan di SPBU patut dipertanyakan,” ujar Zainun seorang warga Blangpidie, Senin (22/12/2025).

Warga menilai, insiden kebakaran ini seharusnya menjadi peringatan serius bagi Pertamina dan aparat pengawas untuk memperketat pengawasan di SPBU, bukan hanya sebatas imbauan.

“Yang dirugikan bukan cuma negara, tapi masyarakat. Ini jelas membahayakan keselamatan umum,” tambahnya.

Sejauh ini, Pertamina melalui berbagai pernyataan resminya kerap menegaskan larangan pengisian BBM bersubsidi menggunakan jeriken, kecuali dengan rekomendasi resmi dari instansi terkait.

Pertamina juga menyebut telah menerapkan sistem pengawasan, termasuk penggunaan barcode dan pencatatan digital.

Baca Juga :  Ketua DPRK Abdya : Minta Pengurus Mesjid Agung Buka Kembali Acara Ijab Qabul Nikah

Namun, kejadian di Abdya ini dinilai menjadi bukti bahwa sistem tersebut belum sepenuhnya efektif di lapangan. Masyarakat mempertanyakan sejauh mana pengawasan internal Pertamina terhadap operator SPBU, serta sanksi yang diberikan jika ditemukan pelanggaran.

“Kalau kejadian seperti ini terus berulang, berarti ada yang tidak berjalan. Apakah pengawasannya longgar, atau ada pembiaran?” tambahnya menegaskan.

BPBK Aceh Barat Daya mengimbau masyarakat untuk tidak mengangkut BBM dalam jumlah besar menggunakan kendaraan pribadi karena berisiko tinggi memicu kebakaran dan membahayakan keselamatan pengguna jalan serta lingkungan sekitar.

Dalam penanganan kebakaran tersebut, unsur yang terlibat antara lain Damkar Pos Induk Blangpidie, TNI, Polri, serta masyarakat setempat.

Sementara itu, masyarakat berharap aparat penegak hukum tidak hanya berhenti pada penyelidikan penyebab kebakaran, tetapi juga menelusuri rantai distribusi BBM yang diangkut kendaraan tersebut, termasuk asal SPBU tempat BBM diperoleh.

Insiden ini diharapkan menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan distribusi BBM bersubsidi di Aceh Barat Daya, agar kejadian serupa tidak kembali terulang dan keselamatan masyarakat dapat lebih terjamin.

Editor: RedaksiReporter: Teuku Nizar

Share :

Baca Juga

Aceh Barat Daya

Ketua Gerindra Aceh Sebut Salman Alfarisi Punya Jaringan di Tingkat Provinsi hingga Pusat

Aceh Barat Daya

Uang Tunai Ditukar Sembako, Warga Setia Keluhkan Beras Berbau

Aceh Barat Daya

Terkait Penjabat Bupati Abdya, Akmal Al-Qarasie: Darmansyah Harga Mati

Daerah

Wachjono Pamit dari Regional CEO BSI Aceh karena Purna Bakti, Tinggalkan Berbagai Prestasi Gemilang

News

Gubernur Terima Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2024 dari BPKP 

Aceh Barat Daya

Capai 25 Ribu Suara di Abdya, Haji Uma Sampaikan Terima Kasih

Aceh Barat Daya

Rakerda Partai Golkar Abdya, Agus Samhadi: Optimis Raih Tiga Kursi

News

Prabowo Terima Kunjungan Wakil PM Malaysia di Istana Merdeka Hari Ini