Home / Daerah

Kamis, 6 November 2025 - 14:27 WIB

Rektor UIN Ar-Raniry Inisiasi Penyusunan Ensiklopedia Aceh untuk Rekam Jejak Tokoh dan Budaya Daerah

mm Redaksi

Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag, bersama para akademisi dan tokoh masyarakat saat Seminar dan Diskusi Buku bertajuk “Langkah dan Jejak Pembangunan Nagan Raya”, di Aula Biro Rektor UIN Ar-Raniry, Kamis (6/11/2025).

Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag, bersama para akademisi dan tokoh masyarakat saat Seminar dan Diskusi Buku bertajuk “Langkah dan Jejak Pembangunan Nagan Raya”, di Aula Biro Rektor UIN Ar-Raniry, Kamis (6/11/2025).

Banda Aceh – Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag, mendorong pentingnya penggalian dan pendokumentasian keteladanan tokoh-tokoh Aceh melalui karya ilmiah dan autobiografi.

Ia berencana menginisiasi penyusunan Ensiklopedia Aceh sebagai langkah strategis untuk merekam khazanah sejarah, budaya, dan pemikiran masyarakat Aceh secara komprehensif.

Hal itu disampaikan Mujiburrahman saat memberikan sambutan dalam Seminar dan Diskusi Buku bertajuk “Langkah dan Jejak Pembangunan Nagan Raya: Meneladani Kepemimpinan Lokal untuk Pembangunan Berkelanjutan” yang digelar di Aula Biro Rektor UIN Ar-Raniry, Kamis (6/11/2025).

“Ketika kita membaca karya autobiografi, kita menemukan dua hal penting — rekam jejak tokoh yang memberi inspirasi serta gagasan yang melahirkan kebijakan nyata bagi masyarakat,” ujar Mujiburrahman.

Menurutnya, penulisan sejarah tokoh lokal dan karya autobiografi tidak hanya memperkaya literatur akademik, tetapi juga menjadi sumber nilai dan keteladanan bagi generasi muda Aceh.

Baca Juga :  Jalan Sp Beutong-Laweung Segera Disempurnakan

Dalam kesempatan itu, Mujiburrahman mencontohkan sosok Drs. H. T. Zulkarnaini atau Ampon Bang, tokoh penting dalam pembangunan Kabupaten Nagan Raya sejak awal berdirinya.

“Beliau memiliki rekam jejak luar biasa — dari pengalaman sebagai bupati hingga kiprah di DPR, semua menunjukkan dedikasi untuk kemajuan daerah,” ujarnya.

Terinspirasi kiprah tersebut, Mujiburrahman mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan langkah konkret untuk merealisasikan proyek Ensiklopedia Aceh, sebuah gagasan yang telah ia lontarkan sejak satu dekade lalu.

“Provinsi sebesar dan sekaya Aceh dalam sejarah, budaya, dan pemikiran seharusnya memiliki ensiklopedia sendiri,” tegasnya.

Ia menambahkan, banyak daerah seperti Jawa dan Sunda telah memiliki ensiklopedia daerah masing-masing. Karena itu, sudah saatnya Aceh mendokumentasikan warisan keilmuan dan budayanya dalam bentuk karya ilmiah rujukan nasional.

Baca Juga :  Firman Soebagyo Pastikan Revisi UUPA Tetap Dijalur Helsinki

“Kami berharap dukungan dari Ampon Bang dan para tokoh Aceh agar proyek ini dapat segera diwujudkan,” pungkasnya.

Acara tersebut dihadiri ratusan peserta dari kalangan akademisi, mahasiswa, dan tokoh masyarakat.

Drs. H. T. Zulkarnaini, anggota Komisi VIII DPR RI sekaligus mantan Bupati Nagan Raya (2002–2017), tampil sebagai pembicara utama.

Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Nagan Raya, Dr. Tr. Keumangan, S.H., M.H., yang diwakili Wakil Bupati Raja Sayang, menyebut kegiatan ini sebagai momentum penting untuk mengenang sekaligus mengkaji kiprah tokoh besar daerah, Drs. H. T. Zulkarnaini.

“Beliau dikenal sebagai pemimpin visioner yang dekat dengan masyarakat, berkomitmen pada kemajuan daerah, serta menjunjung tinggi nilai religius dan budaya lokal,” ujar Raja Sayang.

Baca Juga :  Warga Melintasi Jembatan Gantung saat Mudik Idul Fitri 1445 H

Ia menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan tidak akan berhasil tanpa kepemimpinan yang kuat, partisipasi masyarakat, dan dukungan dunia pendidikan.

“Sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat harus terus diperkuat demi kemajuan bersama,” tambahnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua DPRK Nagan Raya, Dr. Said Syahrul Rahmad, S.H., M.H., para wakil rektor, dekan, serta sejumlah narasumber seperti Prof. Dr. Jamaluddin, S.H., M.Hum (Unimal), Prof. Dr. Syahrizal Abbas, M.A., Dr. Nashriyah, M.A., dan Reza Idria, M.A., Ph.D.

Seminar yang diinisiasi UIN Ar-Raniry ini menjadi bagian dari upaya kampus untuk memperkuat tradisi literasi dan dokumentasi sejarah lokal, sekaligus menjembatani sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat dalam membangun Aceh yang berpengetahuan dan berdaya.

Editor: RedaksiReporter: Redaksi

Share :

Baca Juga

Daerah

Festival Pesona Pesisir Timur Buka Ruang Kolaborasi Seniman dan UMKM

Daerah

Onan Rimo Dan Rakit Handel

Aceh Besar

Wakili Pj Bupati, Plh Sekda Aceh Besar Sampaikan Nota Keuangan APBK 2025 di DPRK

Daerah

Oknum Anggota DPRK Simeulue Tolak Dikonfirmasi Terkait Dugaan Penyalahgunaan Dana Baitul Mal

Daerah

Wartawan Lhokseumawe – Aceh Utara Donor Darah

Daerah

Diduga Pembangun Masjid PCM Sangso Dihalangi, Ini Kata Ketua LBH PP Muhammadiyah

Aceh Besar

Pemkab Aceh Besar Dirikan Tenda Darurat untuk Sekolah SDIT Ar-Rabwah
diskominsa-aceh

Aceh Barat

Tingkatkan Penerapan Keterbukaan Informasi Publik dan Potensi Gampong, Diskominfo Aceh Gelar Pertemuan KIG