Banda Aceh – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa Banda Aceh mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Influenza A, penyakit infeksi saluran pernapasan yang saat ini tengah mengalami peningkatan kasus di Banda Aceh. Rumah sakit juga mencatat lonjakan pasien dengan gejala flu berat dalam beberapa hari terakhir, terutama di instalasi gawat darurat.
Pelaksana tugas Direktur RSUD Meuraxa, dr. Taufik Wahyudi Mahady, MMR., SpOG, menjelaskan bahwa Influenza A merupakan penyakit yang mudah menular melalui percikan udara (droplet) ketika penderita batuk atau bersin. Karena itu, masyarakat diminta untuk lebih disiplin dalam menjaga kebersihan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi vitamin penambah daya tahan tubuh, beristirahat cukup, serta menggunakan masker saat beraktivitas, terutama di tempat umum,” katanya, Kamis (6/11/2025).
Ia menambahkan, masyarakat harus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami demam tinggi selama tiga hari berturut-turut, disertai batuk, pilek, atau nyeri tenggorokan. Menurutnya, deteksi dini sangat penting agar penyakit tidak berkembang menjadi lebih berat.
“Jangan menunda pengobatan karena semakin cepat diketahui, semakin mudah ditangani,” tegasnya.
Dalam sepekan terakhir, RSUD Meuraxa mencatat peningkatan signifikan jumlah pasien dengan gejala Influenza A. Ruang IGD menjadi salah satu yang paling padat dikunjungi warga. Meski begitu, dr. Taufik memastikan bahwa pelayanan rumah sakit tetap berjalan optimal.
“RSUD Meuraxa siap melayani masyarakat selama 24 jam penuh, baik untuk pasien dengan gejala ringan maupun berat. Kami juga terus memperkuat langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi lonjakan pasien ini,” jelasnya.
Pihak rumah sakit juga meningkatkan protokol kebersihan di lingkungan fasilitas kesehatan untuk mengurangi risiko penularan. dr. Taufik kembali menekankan pentingnya mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.
“Kami berharap masyarakat sadar bahwa pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan. Hal sederhana seperti mencuci tangan atau memakai masker bisa melindungi banyak orang,” katanya.
Lonjakan kasus influenza juga mendapat perhatian serius dari Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal. Ia mengaku telah menerima laporan bahwa jumlah pasien di RSUD Meuraxa kini melebihi 300 orang, dengan seluruh tempat tidur sudah terisi penuh.
“Tempat tidur di RSUD Meuraxa sudah habis, tidak ada yang tersisa sama sekali. Sebagian besar pasien mengalami gejala influenza,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi ini menjadi indikator meningkatnya penyebaran virus di Banda Aceh. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar pasien merupakan anak-anak sekolah yang terinfeksi melalui kontak di lingkungan belajar.
“Kondisinya sekarang mirip seperti masa-masa awal Covid dulu, banyak anak-anak yang terkena flu berat,” ungkapnya.
Illiza juga mengingatkan masyarakat agar tidak beraktivitas di luar rumah jika sedang sakit, mengingat virus ini mudah menular antarindividu.
“Kalau sedang tidak sehat, sebaiknya tetap di rumah dulu. Gunakan masker dan biasakan cuci tangan, karena virus ini cepat sekali menyebar,” pesannya.
Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kota Banda Aceh telah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk menghidupkan kembali layanan kesehatan masyarakat di tingkat bawah, seperti puskesmas dan pos kesehatan desa (pustu).
“Saya sudah minta Dinas Kesehatan untuk memastikan semua puskesmas dan pustu tetap buka dan standby 24 jam. Ini penting agar masyarakat yang sakit bisa segera mendapatkan pelayanan,” ujar Illiza.
Ia juga menegaskan akan menggelar rapat evaluasi dalam satu minggu ke depan untuk menilai kondisi kesehatan masyarakat dan menentukan langkah lanjutan jika lonjakan kasus terus berlanjut.
“Dalam waktu dekat, kami akan evaluasi secara menyeluruh. Kalau situasinya makin memburuk, tentu perlu penanganan lebih intensif,” tambahnya.
Illiza juga meminta masyarakat agar tidak lengah dan kembali membiasakan kebiasaan pencegahan sederhana seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak jika berada di tempat ramai.
“Langkah kecil ini sangat membantu. Mudah-mudahan dengan kerja sama semua pihak, situasi bisa segera terkendali dan masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan aman,” ujar Wali Kota Illiza.
Begitu juga, Direktur Rumah Sakit Meuraxa juga menekankan agar masyarakat meningkatnya kesadaran terhadap perilaku hidup sehat dan deteksi dini, penyebaran Influenza A dapat dikendalikan.
“Kesadaran bersama adalah kunci. Kami di RSUD Meuraxa akan terus berupaya maksimal, tapi tanpa dukungan masyarakat, penularan sulit dihentikan,” tutupnya.
Dengan peningkatan kasus yang terus terjadi, RSUD Meuraxa berharap masyarakat tidak menganggap remeh gejala flu. Flu berat yang dibiarkan bisa berkembang menjadi komplikasi serius, terutama pada anak-anak dan lansia. Karena itu, kewaspadaan dan deteksi dini menjadi kunci utama melawan penyebaran Influenza A di Banda Aceh.
Editor: RedaksiReporter: Redaksi
















