Home / Advetorial

Senin, 4 Maret 2024 - 16:02 WIB

Santri Diharapkan Jadi Pengunjung Perpustakaan Aceh, Edukasi dan Wisata Religi Bersatu

Redaksi

Banda Aceh – Di provinsi yang kental dengan syariat Islam seperti Aceh, menjadikan perpustakaan sebagai tempat wisata religi merupakan langkah yang tepat.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA), Dr. Edi Yandra, S. STP., MSP., saat menyambut kunjungan santri dan pengurus Pondok Pesantren Darul Ihsan Al Waliyah dan Sekolah Islam Terpadu Al Ihsan Tasawuf Abuya Syekh H. Amran Waly Labuhan Haji ke Perpustakaan Aceh pada Senin (4/3/2024).

Dr. Edi Yandra menyadari bahwa saat ini pengunjung Perpustakaan Aceh didominasi oleh mahasiswa dan siswa dari sekolah umum, sedangkan dari lembaga pendidikan agama seperti pesantren, dayah, dan sekolah islam terpadu masih kurang.

Baca Juga :  Upacara Troen U Blang Kearifan Local Aceh Yang Masih Eksis

“Di Aceh banyak pesantren dan dayah. Kita harapkan kedepan semakin banyak santri-santri atau lembaga-lembaga pengajian yang berkunjung ke perpustakaan. Dan kita siap mendukung fasilitas-fasilitas perpustakaan dengan konsep wisata religi,” ujar Dr. Edi Yandra.

Mewujudkan Ruang Baca Religi yang Nyaman dan Menarik

Beliau menjelaskan bahwa saat ini di Perpustakaan Aceh sudah tersedia ruangan khusus agama. Di sana tersedia bahan bacaan religi dan Islami, Alquran, dan kitab, meskipun masih terbatas.

Baca Juga :  Festival Tari Kreasi Aceh Berlangsung Sukses, Ini Daftar Pemenangnya

“Nantinya, jika kunjungan dari santri-santri lebih meningkat, kita akan tingkatkan fasilitas dan bahan bacaan. Buku-buku religi dan kitab akan kita tambah. Sehingga, perpustakaan tidak hanya untuk membaca buku, tapi juga sebagai tempat wisata religi,” tambahnya.

Dr. Edi Yandra meyakini bahwa dunia Islam itu luas. Selain ilmu agama, ada pula ilmu umum yang berkaitan dengan agama, seperti perbankan syariah, ekonomi syariah, dan bahkan novel-novel religi.

“Kita juga memiliki ruang bioskop dan ruang audio digital yang dapat menjadikannya sebagai wisata religi. Dengan menonton film-film religi, mendengar kajian-kajian Islami, atau bahkan santri bisa bersantai sambil belajar irama mengaji di ruang audio digital. Kita harapkan kedepannya lebih banyak lagi santri-santri yang berkunjung ke Perpustakaan,” ujar Dr. Edi Yandra.

Baca Juga :  Objek wisata Tambon, Jadi Destinasi Terbaru di Pidie

Perpustakaan Aceh: Menyatukan Edukasi dan Wisata Religi

Upaya DPKA dalam menjadikan Perpustakaan Aceh sebagai tempat wisata religi merupakan langkah yang inovatif dan bermanfaat.

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan pengetahuan agama di kalangan santri dan masyarakat umum.

Perpustakaan Aceh siap menjadi destinasi wisata religi yang edukatif dan menarik bagi masyarakat di Aceh. (Adv) 

 

Share :

Baca Juga

Advetorial

Gelar Sertifikasi untuk Pekerja Kreatif Seni Pertunjukan, Ini Pesan Kadisbudpar Aceh

Aceh Besar

Bupati Mawardi Ali Buka Musrenbang RKPK Aceh Besar Tahun 2023

Advetorial

Almuniza Harap Firefly Promosikan Wisata dan Budaya Aceh

Advetorial

Mengenal Perang Meriam Karbit, Tradisi Kebanggaan Dayah Baro Pidie

Advetorial

Almuniza: Desa Suka Tani Jantho Kekuatan Baru Pariwisata di Aceh Besar

Advetorial

DSI dan Program Mewujudkan Qanun LKS Islami di Seramoe Mekah

Advetorial

Disbudpar Gandeng Guru PAUD dan Pelatih Sanggar Lestarikan Tradisi Dodaidi

Aceh Besar

Pemkab Aceh Besar Serahkan 16 Bus untuk Badan Usaha Milik Gampong