Home / Pendidikan

Minggu, 7 November 2021 - 23:26 WIB

Sekolah Muhammadiyah Bireuen Menjadi Model Sekolah Inklusif

Redaksi

NOA | Bireuen – Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK & PLB), Drs. Abu Khaer, M.Pd melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Vokasional Muhammadiyah serta kunjungan ke salah satu Sekolah Penggerak di Kabupaten Bireuen.

Salah satu Sekolah Penggerak yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen adalah SDIT Muhammadiyah. Secara kebetulan kedua sekolah yang dikunjungi ini berada dalam satu komplek yang sama. Selain SLB dan SDIT, dalam lingkungan sekolah tersebut juga terdapat beberapa jenjang sekolah lainnya, seperti TK IT, SMP IT dan SMA IT Muhammadiyah Bireuen.

Baca Juga :  Man IC Aceh Timur Gelar Comic 2024

Drs. Abu Khaer, M.Pd mengatakan keberadaan SLB dan peserta didik berkebutuhan khusus di tengah-tengah sekolah regular merupakan satu inspirasi sebuah kehidupan lingkungan pendidikan yang ramah disabilitas.

“Saya terharu melihat komplek pendidikan di Muhammadiyah Bireuen. Anak-anak berkebutuhan khusus berbaur gembira dengan anak-anak lainnya. Mereka dapat bermain, belajar bersama, solat bersama di mushalla sekolah, saling menghargai, menyayangi dan disayangi. Ini wujud dari budaya sosial inklusif dan tentunya akan berdampak positif untuk perkembangan akademik, emosi dan sosial anak-anak berkebutuhan khusus”, ucap Drs. Abu Khaer, M.Pd, Minggu (7/11/2021).

Baca Juga :  Sekda Aceh Serahkan 109 SK PPPK Tenaga Guru di Simeulue

Ia menambahkan agar sekolah-sekolah dapat melayani anak-anak berkebutuhan khusus sesuai dengan fitrahnya, melakukan identifikasi dan asesmen agar dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak.

“Regulasi-regulasi yang telah ada, seperti Undang-undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Akomodasi yang Layak untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas menjadi dasar penguat ketika melaksanakan program-program berkaitan dengan pendidikan yang ramah anak”, tambahnya.

Baca Juga :  Sertijab Kepala Dinas Pendidikan Aceh Penuh Keakraban

Ia berharap, ikhtiar yang telah dijalankan dalam lingkungan sekolah Muhammadiyah dapat diadopsi, menjadi role model dan menjadi inspirasi bagi lingkungan sekolah-sekolah lainnya di Aceh.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Aceh, Dr. Muslihuddin, M.Pd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bireuen, Murtadha, S.Sos, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen, Muhammad Al Muttaqin, S.Pd, M.Pd, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bireuen, dr. Athaillah A. Latief, Sp.OG, 18 orang Kepala Sekolah Penggerak, para Kepala Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dan para tamu undangan lainnya. (RED)

Share :

Baca Juga

Pendidikan

Gelar Kuliah Umum, Prof. KBA Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan di Era Digital

Nasional

SPPG Polri di Pejaten Bagikan 3.417 Porsi MBG ke Anak-anak di Jaksel

Daerah

Kadisdik Targetkan SMA di Aceh Masuk 10 Besar Nasional, Butuh Dukungan Semua Pihak

Pendidikan

Kadisdik: “Kami Faham tidak Mudah, Tapi Kita Akan Berupaya Bersama-Sama”

Daerah

Guru SMP Di Aceh Singkil Ikuti Pelatihan Dasar Canva

Daerah

Pegawai Disdik Aceh Deklarasi Komitmen Penerapan Zona Integritas

Pendidikan

Dinas Pendidikan Aceh Gandeng Kejati Gelar Program Edukasi Hukum di Sekolah

Pendidikan

IKA USK Ikut Reboisasi Pantai di Mangrove Park Lampulo