Simeulue – Suasana penuh semangat dan gelak tawa terdengar dari sudut Warung Kopi (Warkop) Vita, di desa Simpang Abail Kecamatan Teupah Tengah, Kabupaten Simeulue. Warga dari berbagai kecamatan berdatangan, untuk mengikuti event turnamen batu domino yang digelar secara terbuka, Sabtu (10/5/2025).
Permainan batu domino, bukanlah hal baru bagi masyarakat, sering dimainkan di warung-warung kopi dan menjadi sarana hiburan yang digemari lintas generasi. Namun, beberapa tahun belakangan, permainan ini mulai terpinggirkan oleh maraknya hiburan digital dan permainan daring.
“Kita ingin menciptakan suasana yang positif dan mempererat silaturahmi antar warga lewat permainan tradisional yang sudah lama menjadi bagian dari budaya kita,” ujar Rudi ketua Panitia penyelengara Domino.
Turnamen berlangsung dengan sistem kompetisi penuh, di mana para peserta bermain secara berpasangan dan saling berhadapan hingga tersisa juara dan runner-up. Warkop Vita, yang biasanya hanya dikunjungi pelanggan tetap, kini menjadi arena kompetisi yang semarak.
“Lewat turnamen ini, kami ingin menghidupkan kembali semangat permainan tradisional. Ini bukan sekadar soal menang atau kalah, tapi juga soal menjaga kebersamaan dan identitas budaya kita,” tambah Rudi.
Aldi Bahar, salah satu peserta turnamen Domino, mengaku senang dapat berpartisipasi dalam acara tersebut. Ia datang bersama rekan setimnya tidak menyangka bahwa suasana turnamen begitu meriah dan tertib.
“Jarang-jarang ada kegiatan seperti ini. Kami datang untuk bersenang-senang, juga siap bertanding dengan serius,” katanya sambil tersenyum.
Penonton pun tampak antusias memberikan dukungan kepada peserta, bahkan sesekali memberi komentar lucu yang membuat suasana semakin akrab dan hangat.
Panitia menyediakan hadiah menarik bagi pemenang, berupa trofi, uang pembinaan, serta paket hadiah dari sponsor lokal. Turnamen ini sepenuhnya dibiayai secara swadaya oleh panitia dan didukung oleh komunitas setempat, termasuk pemilik Warkop Vita yang menyediakan tempat dan konsumsi ringan bagi peserta.
Rudi berharap, turnamen batu domini ini dapat menjadi agenda rutin tahunan, bahkan bisa dikembangkan ke tingkat kabupaten jika mendapat dukungan dari pemerintah daerah.
“Kami melihat ini sebagai potensi besar untuk kegiatan masyarakat. Harapannya, ke depan, bisa lebih luas lagi cakupannya, dan semoga pemerintah juga bisa ikut mendorong,” katanya.
Editor: Amiruddin MK