Banda Aceh –Dalam rangka memperingati dua dekade perdamaian Aceh, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh meluncurkan Program Magister Internasional Peace and Development Studies pada Selasa,(2/07/2025). Program ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi Aceh dalam pengembangan wacana perdamaian di tingkat regional maupun global.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pascasarjana UIN Ar-Raniry melalui Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dengan International Institute of Peace and Development Studies (IIPDS), yang berpusat di Bangkok, Thailand, serta jaringan Asian Muslim Action Network (AMAN) International.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag, menyambut baik hadirnya program ini sebagai bentuk transformasi peran Aceh di mata dunia.
“Aceh kini tak lagi hanya menjadi bahan kajian, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat global dalam memahami dan membangun perdamaian,” ujar beliau dalam konferensi pers di Solong Rumoh Aceh.
Lebih dari sekadar program akademik, inisiatif ini juga dianggap sebagai bagian dari strategi besar kampus dalam menapaki jalur menuju universitas berkelas dunia. Dengan menghadirkan tenaga pengajar dari berbagai negara serta praktisi di bidang perdamaian, program ini menyasar kualitas pendidikan yang inklusif dan kontekstual.
Program ini sendiri dirancang dengan pendekatan lintas disiplin dan berbasis praktik. Mahasiswa akan menjalani perkuliahan di dua lokasi: kampus UIN Ar-Raniry di Banda Aceh dan IIPDS di Bangkok. Selain itu, satu semester khusus akan didedikasikan untuk kegiatan lapangan, studi kasus, dan riset yang menjadi bagian dari penulisan tesis.
Adapun mata kuliah inti yang ditawarkan mencakup tema-tema seperti Transformasi Konflik, Komunikasi untuk Perdamaian, Agama dan Keamanan, Keadilan Pasca-konflik, serta Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan. Ada pula fokus pada isu perempuan dalam perdamaian serta kesehatan mental sebagai bagian dari hak asasi manusia.
Prof. Kamaruzzaman, Presiden AMAN International, menegaskan bahwa kehadiran program ini adalah respons terhadap kebutuhan global akan model pendidikan perdamaian yang kontekstual dan adaptif.
“Kami ingin menghadirkan sebuah platform pendidikan yang tidak hanya akademis, tapi juga menyentuh sisi praktis dari kerja-kerja perdamaian,” ujarnya.
Kolaborasi ini sendiri diawali dari kunjungan delegasi UIN Ar-Raniry ke kantor IIPDS di Bangkok pada 25 Oktober 2024. Dalam pertemuan tersebut, Rektor didampingi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Muhammad Yasir Yusuf, M.A, serta dua dosen lainnya, Dr. Murdani dan Dr. Hasnul Arifin Melayu, yang disambut langsung oleh pimpinan IIPDS, Dr. M. Abdus Sabur.
Dalam keterangannya, Prof. Muhammad Yasir Yusuf menyampaikan bahwa program ini terbuka untuk pendaftar dari berbagai latar belakang negara. Sebagai bentuk dukungan, tersedia pula beasiswa penuh bagi sepuluh peserta yang berhasil lolos seleksi ketat.
Dengan kehadiran program ini, UIN Ar-Raniry menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari gerakan global dalam mempromosikan perdamaian, keadilan sosial, dan pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan tinggi yang berkualitas dan kolaboratif.[]
Editor: Amiruddin. MKReporter: Aininadhirah