Home / Parlementaria

Sabtu, 26 Juli 2025 - 19:40 WIB

Bambang Haryo Kunker Spesifik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan

mm Poppy Rakhmawaty

Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono. Foto: ig@bambangharyos.

Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono. Foto: ig@bambangharyos.

Jakarta – Bambang Haryo Soekartono bersama Pimpinan dan Anggota Komisi VII DPR RI lainnya berkunjung ke kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus Subang Smartpolitan, didampingi Dirjen Perindustrian.

Kunjungan kerja (kunker) juga dihadiri operator Subang Smartpolitan salah satu direksi dari kawasan industri tersebut.

Kawasan industri ini dibangun mulai perencanaaan tahun 2017, groundbreaking tahun 2020 dan target panyelesaian di semester III tahun 2023 untuk luasan 400 ha dari total 2700 ha yang seharusnya sudah selesai semua infrastrukturnya fasilitas publik dan sebagainya untuk kepentingan industri dan industri sudah sepenuhnya menempati lahan 400 ha tersebut.

Baca Juga :  Mendagri: Kinerja Solid Komisi II DPR RI Lahirkan Prestasi MURI

“Tapi hingga saat ini infrastruktur di lahan 400 ha yang dibiayai oleh Kementerian Perindustrian dengan anggaran 5 T yang sudah diinvestasikan di kawasan industri tsersebut penyelesaiannya belum sesuai dengan target yang telah ditentukan,” kata Bambang Haryo dikutip dalam akun instagram pribadinya @bambangharyos.

Proyek Strategis Nasional kawasan industri Subang Smartpolitan ini seharusnya terintegrasi dengan kawasan Pelabuhan Patimban yang berjarak sekitar 60 km dan terintegrasi dg Bandara Kertajati sepanjang 80km.

Baca Juga :  Terima Kunjungan Political Officer Kedubes AS, Ketua DPRA : Ada 2 Tantangan Usai Damai

“Ini pasti akan sangat sulit untuk bisa terintegrasi dengan baik karena seharusnya kawasan industri kurang tepat bila jarak lebih dari 5 km serta tidak boleh lebih dari 10 km baik menuju ke pelabuhan laut (Patimban) maupun Bandara kertajati,” jelasnya.

Karena, lanjut dia, akses jalan dari kawasan industri menuju ke pelabuhan patimban sangat sempit dan jalannya rusak akhirnya pemerintah membangunkan jalan tol dari patimban menuju ke kawasan industri tersebut yang langsung dihubungkan dengan jalan tol dengan jarak 50km biaya sebesar 5,03 T, tapi jarak 50 km ini sangatlah jauh yang mengakibatkan ongkos logistik menjadi mahal, keselamatan dan keamanan logistk akan menjadi semakin rentan/riskan.

Baca Juga :  Tim Pansus DPRK Aceh Besar Kaji Perubahan Status Hutan Lindung

“Demikian juga menuju ke bandara kertajati jaraknya 80 km sangatlah jauh. Ini merupakan suatu evaluasi bahwa ke depannya bila kita membangun integrasi antara kawasan industri dengan pelabuhan laut dan bandara harus dekat, tidak boleh terlalu jauh seperti yang terjadi di 3 PSN yang dibangun pada saat pemerintahan Kabinet Indonesia Maju,” tuturnya.

Editor: Poppy RakhmawatyReporter: Poppy Rakhmawaty

Share :

Baca Juga

Parlementaria

Ketua DPRA Minta Gubernur Aceh Segera Tetapkan Lokasi Venue Utama PON 2024

Daerah

Pj Gubernur Safrizal Serahkan Rancangan Perubahan APBA 2024 ke DPRA

Parlementaria

Gerakkan Ekonomi Aceh, Pansus TNKA-DPRA lakukan RDPU terkait pelabuhan ekspor Aceh

Parlementaria

Pimpinan DPRK Terima Silaturahmi MPU Kota Banda Aceh

Parlementaria

Ketua Komisi III DPRA: Qanun Migas Rakyat Aceh Sangat Mendesak

Internasional

Konflik Thailand Vs Kamboja, DPR Ingatkan Persaudaraan ASEAN

Nasional

Harapkan Kesejahteraan Masyarakat, Ini Pesan Bambang Haryo pada Hari Koperasi Nasional

Parlementaria

DPRA Minta Tes Baca Al-Qur’an Calon Kepala Daerah di Tempat Terbuka