Banda Aceh – Suasana haru dan bahagia menyelimuti Aula Dinas Pendidikan Aceh, Selasa pagi, 5 Agustus 2025. Senyum mereka merekah, mata berkaca-kaca.
Sebanyak 1003 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Dinas Pendidikan Aceh dari seluruh Aceh akhirnya menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan, sebuah penantian panjang yang kini menjadi nyata.
Mereka terdiri dari berbagai pelosok—23 kabupaten/kota—dengan hati penuh rasa syukur. Berbalut seragam Korpri, peci hitam bagi laki-laki dan jilbab hitam bagi perempuan, mereka duduk rapi, mendengarkan tiap kata sambutan dengan wajah teduh.
Sebagian dari mereka telah belasan bahkan puluhan tahun mengabdi sebagai tenaga honorer tanpa kepastian. Hari ini, pengabdian mereka mendapatkan pengakuan resmi dari negara.
Penyerahan SK dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A, yang didampingi para pejabat struktural Dinas Pendidikan, termasuk para kepala bidang, kepala UPTD, dan sekretaris dinas.
Dalam sambutannya, Marthunis menekankan bahwa penyerahan SK ini bukan akhir dari perjuangan, tetapi justru awal dari tanggung jawab besar.
“Ini adalah nikmat Allah yang patut kita syukuri, tapi juga sekaligus amanah. Syukur itu bukan sekadar diucap, tapi dibuktikan lewat kerja keras, dedikasi, dan peningkatan kualitas diri,” ujarnya penuh semangat.
Ia menyebut bahwa hadirnya 1003 P3K baru ini merupakan kekuatan baru dalam tubuh Dinas Pendidikan Aceh. Mereka diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu melahirkan generasi Aceh yang cerdas, berakhlak, dan siap menjawab tantangan zaman.
Marthunis juga mengingatkan pentingnya kerja kolektif. “Mari kita bergerak dalam satu barisan, di bawah satu komando. Jangan saling melemahkan, tapi saling menguatkan. Pendidikan Aceh butuh kita semua—yang kompak, yang tangguh, yang punya visi.”
Penyerahan SK ini dilakukan serentak di seluruh Aceh, menandai lahirnya harapan baru bagi dunia pendidikan di Tanah Rencong. Bagi para P3K yang hadir, hari itu bukan sekadar upacara, melainkan momen sakral yang akan mereka kenang sepanjang hayat—hari ketika mimpi menjadi nyata dan tugas suci dimulai.
Editor: Redaksi