Simeulue – Komando Distrik Militer (Kodim) 0115/Simeulue mengambil langkah tegas dengan memanggil penanggung jawab dapur Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Desa Laya Baung Kecamatan Simeulue Barat, Kabupaten Simeulue, Rabu (13/8/2025).
Pemanggilan itu dilakukan menyusul temuan serius terkait kualitas makanan yang didistribusikan dalam program nasional yang ditujukan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah.
WS. Kasdim 0115/Simeulue, Kapten Inf. Agus Nababan, yang mewakili Dandim, menyatakan kekecewaannya atas laporan adanya makanan yang mengandung ulat atau belatung serta ditemukannya wadah makanan kosong saat pendistribusian.
”Program ini adalah arahan langsung dari Presiden untuk meningkatkan gizi anak-anak yang sedang menempuh pendidikan. Tidak boleh ada kelalaian sedikit pun,” tegas Kapten Agus.
Ia menambahkan, keberhasilan program MBG tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
“Ini bukan tentang mencari siapa yang salah, melainkan bagaimana kita bersama-sama memperbaiki sistem agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Jika masih terjadi, tentu akan ada tindakan tegas,” imbuhnya.
Pihak pengelola SPPG mengakui adanya kekurangan dan berkomitmen melakukan perbaikan menyeluruh. Beberapa langkah perbaikan yang diusulkan meliputi penggantian kendaraan Mobil distribusi yang saat ini masih menggunakan terpal tidak layak, serta peremajaan tong sampah untuk menghindari sumber lalat.
”Kamar mandi juga akan diperbaiki, termasuk pemasangan keramik agar lebih higienis. Dapur sebagai ujung tombak harus ditingkatkan standar kebersihannya,” ujar perwakilan SPPG.
Sementara itu, penanggung jawab dapur menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas insiden tersebut dan menegaskan komitmennya untuk memperbaiki kualitas pelayanan.
”Kami siap bertanggung jawab dan akan mengganti makanan yang tidak layak tersebut. Ini menjadi pelajaran penting bagi kami, dan ke depan kami pastikan kejadian serupa tidak terulang,” katanya.
Pengawasan dari Kodim/0115 Simeulue Chandra S menambahkan agar pengelolaan dapur dan pendistribusian makanan dilakukan dengan lebih hati-hati ke depannya.
“Kami berharap ini menjadi kejadian pertama dan terakhir, tidak ada lagi kasus serupa,” ujarnya.
Dengan komitmen yang terjalin antar semua pihak, program MBG di Kabupaten Simeulue diharapkan kembali berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi generasi penerus bangsa.
Editor: Redaksi