Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polkam menekankan pentingnya sinergi Kementerian dan Lembaga dalam menjaga kedaulatan NKRI. Jalur laut tidak boleh dibiarkan menjadi ruang bagi sindikat internasional.
“Kita menghadapi ancaman nyata berupa penyelundupan narkoba, pencurian sumber daya laut, hingga kejahatan lintas batas. Jalur laut kita tidak boleh dibiarkan menjadi ruang bagi sindikat internasional. Kehadiran negara harus nyata melalui patroli, pemantauan, dan penegakan hukum yang terintegrasi,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono di Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025.
Menurut Purwito, arah kebijakan keamanan laut dalam RPJMN 2025–2029 sejalan dengan visi RPJPN 2025–2045 dan pencapaian Asta Cita Pemerintah. “Keamanan laut bukan sekadar pertahanan, tetapi juga menyangkut ekonomi nasional, diplomasi maritim, dan keberlanjutan sumber daya. Kita harus mempercepat pembangunan sarana strategis, memperkuat survei hidrografi, serta meningkatkan kerja sama internasional,” tegasnya.
Keamanan laut adalah fondasi kedaulatan bangsa sekaligus kunci pertumbuhan ekonomi maritim yang berkelanjutan. “Dengan kebersamaan, kita memastikan laut Indonesia bukan hanya dijaga, tetapi juga dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat,” kata Purwito.
Kepala Biro Perencanaan Bakamla menekankan capaian operasi keamanan laut hingga triwulan III 2025 yang melampaui target meski terkendala alutsista dan infrastruktur. Sementara Kementerian Kelautan dan Perikanan menggarisbawahi pentingnya distribusi hari operasi kapal pengawas berbasis zona penangkapan ikan terukur untuk mendukung kebijakan kuota. Sementara, Pushidrosal TNI AL menekankan urgensi modernisasi survei hidrografi nasional yang saat ini baru mencakup 18,65 persen dari total wilayah laut Indonesia.
Sebagai tindak lanjut, forum merekomendasikan percepatan pembangunan pangkalan strategis Bakamla, penambahan alutsista Pushidrosal, optimalisasi patroli lintas lembaga, serta penguatan sistem monitoring berbasis data real-time.
Editor: Amiruddin. MK