Banda Aceh — Dalam pidato memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Serikat Perusahaan Pers (SPS), Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, menegaskan peran penting pers yang bebas, sehat, dan bertanggung jawab dalam mempercepat kemajuan sumber daya manusia Indonesia serta memastikan pembangunan yang adil dan berkelanjutan di seluruh daerah.
Kabag Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe menyampaikan bahwa hal tersebut disampaikan oleh Wali Nanggroe saat berbicara di hadapan para pemimpin media dan pengurus SPS dari berbagai provinsi di Meuligoe Wali Nanggroe, Selasa, 21 Oktober 2025.
Wali Nanggroe memuji perjalanan panjang SPS selama hampir delapan dekade yang telah menjadi penopang utama ekosistem pers nasional dan menunjukkan komitmen kuat terhadap independensi, profesionalisme, serta integritas jurnalistik.
“Ketika pers maju — profesional, sehat, dan berintegritas — maka masyarakat akan semakin cerdas, terinspirasi, dan aktif berpartisipasi dalam pembangunan bangsa,” ujar Wali Nanggroe.
“Dari sinilah sumber daya manusia Indonesia akan melaju.”
Mengangkat tema tahun ini, “Pers Maju, Sumber Daya Indonesia Melaju”, Wali Nanggroe menekankan bahwa kemajuan suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh kekayaan alam atau kemajuan teknologi, melainkan juga oleh kualitas informasi dan kecerdasan publik.
Menurut Wali Nanggroe, Aceh memiliki potensi besar — mulai dari sumber daya alam, energi, hingga nilai budaya dan sumber daya manusia yang unggul. Namun, potensi tersebut memerlukan peran aktif media untuk menginformasikan, menginspirasi, dan menggerakkan masyarakat menuju kemakmuran dan kedamaian.
Wali Nanggroe mengajak SPS, khususnya SPS Aceh, untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan sektor ekonomi kreatif guna menciptakan iklim pers yang sehat, mendorong investasi, memperkuat literasi publik, serta mengangkat citra Aceh sebagai daerah yang damai, modern, dan terbuka.
Menyoroti tantangan era digital, Wali Nanggroe mengingatkan bahwa meskipun teknologi telah mengubah cara orang membaca berita dan membentuk opini, nilai-nilai dasar jurnalisme — kejujuran, keberimbangan, dan tanggung jawab — harus tetap dijaga.
“Pers harus menjadi pilar moral bangsa, bukan sekadar pelaku industri informasi,” tegas Wali Nanggroe.
Wali Nanggroe juga menambahkan bahwa di tengah derasnya arus informasi dan disinformasi, peran SPS semakin penting sebagai penjaga standar profesionalisme dan etika dalam dunia media nasional.
Mengakhiri sambutannya, Wali Nanggroe menyebut peringatan HUT ke-79 SPS sebagai momentum kebangkitan baru bagi dunia pers Indonesia — tidak hanya dalam aspek teknologi dan bisnis, tetapi juga dalam integritas dan kontribusi moral terhadap kemajuan bangsa.
“Dari Aceh,” katanya, “semoga semangat ‘Pers Maju, Sumber Daya Indonesia Melaju’ menggema ke seluruh Nusantara.” Tutupnya.
Editor: Redaksi