Banda Aceh – Dinas Pendidikan Aceh menegaskan kembali pentingnya kedisiplinan dan integritas sebagai pondasi utama dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan. Hal itu disampaikan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., MSP, saat membuka kegiatan Sharing Season bersama akademisi Harvard University di Aula Disdik Aceh, Jumat (24/10).
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh ASN dan non-ASN ini menjadi ajang refleksi bagi seluruh pegawai untuk memperkuat etos kerja dan tanggung jawab moral dalam mengemban amanah pendidikan.
“Disiplin itu ibarat mesin penggerak. Kalau mesinnya lemah, perjalanan akan tersendat. Kita ini lokomotif pendidikan Aceh, jadi harus memastikan gerbongnya berjalan serempak,” ujar Murthalamuddin dalam sambutannya.
Ia menegaskan, tanggung jawab dalam bidang pendidikan bukan hanya urusan administrasi, melainkan juga amanah spiritual.
“Kalau pendidikan gagal, maka moral masyarakat juga ikut runtuh. Apa yang kita lakukan hari ini akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah,” tegasnya.
Sebagai bentuk keseriusan, Murthalamuddin berencana melakukan evaluasi rutin setiap Jumat untuk memastikan seluruh pegawai bergerak selaras dengan visi pendidikan Aceh. Ia juga akan memantau langsung kehadiran dan kinerja pegawai.
“Mulai Jumat depan, saya akan turun langsung. Jika ada yang tidak mau ikut dalam gerbong perubahan ini, silakan turun di stasiun. Kita bekerja bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk bangsa dan agama,” ujarnya.
Langkah ini menjadi sinyal bahwa Dinas Pendidikan Aceh sedang membangun budaya kerja baru yang disiplin, profesional, dan berorientasi hasil. Murthalamuddin berharap semangat kedisiplinan ini menjadi energi kolektif untuk mendorong mutu pendidikan Aceh semakin baik.
Kegiatan tersebut juga menghadirkan Reza Idria, akademisi UIN Ar-Raniry sekaligus doktor lulusan Harvard University, yang berbagi wawasan tentang inovasi dan pembaruan sistem pendidikan.
Editor: Redaksi

















