Aceh Barat – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menyampaikan perkembangan terkini penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh Barat pada Minggu malam (30/11/2025). Pemaparan disampaikan oleh Plt Sekretaris Daerah sekaligus Kadis PUPR, Dr. Kurdi, mewakili Bupati Aceh Barat Tarmizi SP MM, di Posko Bersama Penanggulangan Bencana Banjir dan Longsor Aceh Barat.
Kurdi mengungkapkan bahwa total kerusakan sarana dan prasarana, termasuk fasilitas publik pascabencana, diperkirakan mencapai Rp200.968.884.000. Infrastruktur vital seperti jembatan, badan jalan, dan akses ke permukiman warga menjadi sektor yang mengalami kerusakan paling parah.
Sejumlah Wilayah Masih Terisolir
Sejumlah titik di Pante Ceureumen, Woyla Raya, dan Arongan Lambalek masih belum dapat diakses secara penuh. Di Gampong Jambak, jembatan gantung putus sehingga akses ke pemukiman warga terhenti total. Kondisi serupa terjadi di Gampong Sikundo, yang hingga kini masih sepenuhnya terisolir.
Sementara itu, Gampong Lawet sudah mulai dapat dijangkau, meski proses distribusi bantuan masih terhambat karena medan yang licin dan berlumpur.
Rumah Warga Rusak, Akses Terputus
Bencana juga menyebabkan 4 unit rumah hanyut, 3 rumah rusak berat, dan kerusakan lebih besar terjadi di Keutambang, di mana 7 rumah serta kantor desa rusak parah. Akses menuju desa ini putus total sehingga proses evakuasi belum dapat dilakukan maksimal.
Kurdi menjelaskan beberapa kerusakan infrastruktur vital lainnya, antara lain:
Peulo Teungoh: badan jalan terputus sepanjang 50 meter
Jembatan Gantung Canggai: rusak berat
Jembatan Gantung Ketambang Canggai: putus total
Sungai Mas: Jembatan Tungkop terputus, Jalan Gaseu–Siput sepanjang 38 meter rusak parah
Kerusakan ini menyebabkan suplai logistik dan mobilitas tim gabungan mengalami hambatan signifikan.
Fokus Utama: Buka Akses dan Evakuasi
Kurdi menegaskan bahwa seluruh unsur pemerintah daerah, BPBD, TNI/Polri, relawan, dan perangkat desa terus bekerja tanpa henti untuk membuka akses menuju lokasi terdampak, mengevakuasi warga, dan mempercepat distribusi bantuan.
“Fokus utama saat ini adalah menyelamatkan warga, membuka akses yang terputus, dan mempercepat penyaluran bantuan,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga mengimbau warga tetap waspada karena potensi banjir susulan dan longsor masih ada meskipun curah hujan mulai menurun.
Senada dengan itu, Plt Kalaksa BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, mengatakan bahwa tim BPBD hingga kini masih melakukan evakuasi warga yang terkurung banjir serta menyalurkan bantuan pangan dan air bersih. Hingga Minggu malam, tim fokus menangani evakuasi di beberapa desa di Kecamatan Pante Ceureumen.
Editor: Amiruddin. MK










