Meulaboh – Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan penjualan LPG 3 kilogram yang tidak sesuai ketentuan, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Tim Terpadu melakukan pengawasan langsung ke sejumlah pangkalan, Rabu (17/12/2025).
Bupati Aceh Barat melalui Tim Terpadu yang dikoordinir Kepala Dinas Perhubungan Aceh Barat, Dodi Bima Saputra, menyampaikan bahwa pengawasan tersebut dilakukan sebagai respons atas keresahan warga. Keluhan masyarakat mencakup dugaan pembelian LPG 3 Kg di luar desa domisili pangkalan serta penjualan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Tim menyisir sejumlah pangkalan berdasarkan laporan masyarakat. Tujuannya untuk memastikan distribusi LPG 3 Kg tepat sasaran dan sesuai ketentuan, sehingga tidak menimbulkan keresahan di tengah warga,” ujar Dodi Bima Saputra.
Tim Terpadu Pemkab Aceh Barat terdiri dari unsur Dinas Perhubungan, Dinas Perindagkop, DPMPTSP, Satpol PP dan WH, serta Diskominsa. Pengawasan dilakukan secara langsung untuk memastikan ketersediaan stok, harga jual, serta mekanisme penyaluran LPG bersubsidi tersebut.
Beberapa pangkalan yang menjadi sasaran pemantauan antara lain Pangkalan UD HAM SPR di Gampong Rundeng, Pangkalan Siti Hajar di Dusun Manggis Ujong Baroh, Pangkalan Anda Kita Gas di Desa Pasar Aceh, serta Pangkalan Berdikari Mandiri di Desa Ujong Kalak. Selain itu, pengawasan juga dilakukan di sejumlah pangkalan di Kecamatan Meureubo.
Dari hasil pemantauan di lapangan, tim tidak menemukan adanya pangkalan yang melanggar ketentuan maupun melakukan praktik penjualan tidak sesuai aturan. Harga LPG 3 Kg di seluruh pangkalan yang diawasi masih sesuai HET, yakni Rp18.000 per tabung.
Dodi Bima menjelaskan, kepanikan masyarakat belakangan ini dipicu oleh isu kelangkaan LPG pascabencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Namun berdasarkan hasil pengawasan, kondisi distribusi LPG 3 Kg di Aceh Barat saat ini masih dalam kondisi normal.
“Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengimbau masyarakat agar tidak panik dan membeli LPG sesuai kebutuhan. Stok LPG 3 Kg pascabencana mulai kembali normal dan pengawasan akan terus dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di tingkat pangkalan,” pungkasnya.
Editor: Amiruddin. MK










