Home / Nasional / News

Rabu, 2 Maret 2022 - 17:08 WIB

Bagaimana Keputusan Putin Mengubah Eropa dalam Sekejap?

REDAKSI

Berlin

Perang yang dikobarkan Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina membawa konsekuensi yang mungkin tidak pernah dia maksudkan: negara-negara Uni Eropa yang biasanya sulit mencapai kompromi dan bicara dengan satu suara, mendadak bersatu padu melakukan koordinasi dan langkah bersama.

Sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa terhadap Rusia diputuskan dalam waktu sangat cepat. Langkah itu memang akan merugikan beberapa negara anggota, tetapi Uni Eropa seperti bangkit dari tidur panjangnya.

Presiden Prancis Emmanuell Macron misalnya, sejak lama menuntut agar Eropa meningkatkan kemampuan pertahanannya agar bisa mempertahankan diri sendiri dari ancaman luar. Selama ini, seruannya tidak mendapat tanggapan berarti. Namun sekarang, secara tiba-tiba hal itu menjadi agenda terpenting.

Masalah pengungsi perang mendadak selesai

Dalam masalah imigran dan pengungsi, Uni Eropa juga selalu terlibat dalam perdebatan politik berkepanjangan, tanpa mampu mencapai kata sepakat. Namun, menghadapi arus pengungsi dari Ukraina, Polandia, dan Hungaria membuka pintu lebar-lebar. Padahal kedua negara sebelumnya paling gigih menentang usulan untuk menerima pengungsi perang.

Baca Juga :  Wakapolri Terus Gencarkan Arahan Ke Jajaran Polda Terkait Lanjutan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban yang beberapa minggu lalu masih memuji kedekatannya dengan Putin dan menentang sanksi Uni Eropa terhadap Rusia, tiba-tiba mengubah haluan. Akhir minggu lalu, dia mengunjungi kota perbatasan Beregsurany, tempat kedatangan para pengungsi Ukraina dan menjanjikan dukungan sepenuhnya dari pemerintah Hungaria.

Hari Sabtu lalu (26/02), juru bicara pemerintah Hungaria menerangkan bahwa negaranya akan mendukung semua sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Padahal sebelumnya, Viktor Orban adalah salah satu ganjalan utama bagi Uni Eropa untuk mengambil keputusan, karena banyak keputusan hanya bisa diambil dengan suara bulat seluruh negara anggota.

Baca Juga :  Kisah bayi lahir prematur berjuang hidup di kota yang diserang Rusia

Negara-negara “netral” berubah sikap

Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Swedia dan Finlandia dikenal sebagai dua negara yang mengambil sikap netral pada era Perang Dingin. Keduanya menjaga hubungan baik dengan pihak Barat maupun dengan blok Timur, dan keduanya tidak masuk NATO atau bergabung dengan Pakta Warsawa.

Namun, setelah Putin memerintahkan militer Rusia untuk menyerang Ukraina, Swedia meninggalkan posisi netralnya. Perdana Menteri Magdalena Andersson menerangkan, negaranya akan mengirim rompi anti peluru dan senjata anti tank ke Ukraina.

Finlandia juga sekarang tidak menutup kemungkinan untuk menjadi anggota NATO. Menurut jajak pendapat terakhir, 53 persen warga Finlandia akan mendukung langkah itu. Sepak terjang Rusia membuat banyak negara sekarang merasa perlu berlindung pada NATO, untuk mendapat jaminan dan rasa aman yang lebih besar.

Baca Juga :  Tim Dari Bandung Workshop Di Kota Banda Aceh

Perubahan besar juga terjadi di kancah politik Jerman. Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam sidang istimewa parlemen hari Minggu (27/02) menekankan, Jerman akan meningkatkan anggaran militernya secara signifikan.

Yang lebih mengejutkan lagi, Jerman sekarang memutuskan akan mengirim persenjataan ke Ukraina. Sebelumnya, selama puluhan tahun Jerman berpegang pada prinsip tidak mengirim senjata ke kawasan konflik. Pemerintah Jerman juga menegaskan akan secepatnya “melepaskan diri dari ketergantungan energi dari Rusia.”

(hp/ha)

(nvc/nvc)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Terseret Perselingkuhan, Raja Hiburan Gulat Berusia 76 Tahun Terdepak dari Perusahaannya

News

Polda Aceh Siapkan 188 Personel untuk Pengamanan Musprov VII Kadin

News

Usai Dicurhati, Menparekraf Sandiaga Borong Dagangan UMKM Disabilitas

Nasional

Kepala BNPB Tinjau Posko PPKM Gampong Lambung

News

Mauricio Pochettino Diyakini Cocok Latih Man United

News

Rombak Pejabat di PUPR, Basuki: Jangan Salahgunakan Wewenang

News

Vietnam Bahas Target Emas Timnas Indonesia di SEA Games 2021, Pantau Pergerakan Shin Tae-yong

News

Subsidi Migor Curah Distop, Pengamat: Akan Sulit Turunkan Harga