Home / Internasional / Pemerintah

Selasa, 3 Juni 2025 - 19:16 WIB

Cegah Konflik Sosial, Sinergitas kunci tanggani Pengungsi dan Pencari Suaka di Aceh

Farid Ismullah

Kepala Kanwil Ditjen Imigrasi Aceh, Sigit Setyawan saat mengikuti Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Imigrasi, Banda Aceh, Selasa (3/6/2025). (NOA.co.id/Farid Ismullah).

Kepala Kanwil Ditjen Imigrasi Aceh, Sigit Setyawan saat mengikuti Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Imigrasi, Banda Aceh, Selasa (3/6/2025). (NOA.co.id/Farid Ismullah).

Banda Aceh – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Aceh mencatat pengungsi Rohingya yang masih tertampung di tanah rencong sebanyak 429 orang yang tersebar di empat lokasi penampungan, Selasa.

“Untuk pengungsi Rohingya di Aceh saat ini ada 429 orang. Data ini terus berubah karena ada yang dipindahkan, dan yang melarikan diri,” kata Kepala Kanwil Ditjen Imigrasi Aceh Sigit Setyawan, 3 Juni 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan saat Focus Group Discussion (FGD) tentang “Sinergitas Pemerintah Dalam Menangani Pengungsi dan Pencari Suaka Guna Mencegah Konflik Sosial Dalam Rangka Terwujudnya Keamanan Dalam Negeri”.

Baca Juga :  Pelayanan keimigrasian Di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh

Sigit menyebutkan, Adapun 429 pengungsi tersebut tersebar penampungan Kulee dan Mina Raya Kabupaten Pidie 95 orang, di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe 92 orang, dan di Seuneubok Rawang Kabupaten Aceh Timur 242 orang.

Untuk penanganan para pengungsi Rohingya di tempat penampungan tersebut masih ditangani oleh UNHCR, IOM serta pemerintah setempat.

“Terkait dengan pembiayaan, tentu saja IOM tetap menjadi yang terdepan dalam memberikan biaya hidup mereka (pengungsi Rohingya),” Katanya.

Kemudian, kata dia, terkait pengamanan para pengungsi, Imigrasi selalu berkoordinasi dengan Badan Kesbangpol hingga kepolisian, dan selalu dilakukan secara humanis dengan mengedepankan prinsip kemanusiaan.

Baca Juga :  Cegah TPPO/TPPM, Kantor Imigrasi Banda Aceh Tolak 11 Permohonan Penerbitan Paspor

“Kita juga sebisa mungkin mencegah terjadinya konflik sosial. Apalagi, masyarakat kita sangat sensitif. Belum lagi, perilaku pengungsi juga mengkhawatirkan dan bisa memicu gesekan dengan masyarakat,” Ujarnya.

Sigit juga menuturkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk memindahkan para pengungsi ke tempat yang jauh dari pemukiman masyarakat lokal. Tetapi, sejauh ini masih terkendala adanya penolakan dari warga yang tak mau ada pengungsi di wilayah mereka.

kalau untuk pengiriman ke provinsi lain, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah tujuan, serta berkomunikasi dengan pimpinan di pusat.

Baca Juga :  Kakanwil Ditjenim Aceh : Jaga Organisasi Dengan Baik

Diketahui, Imigrasi Aceh juga melakukan koordinasi dengan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan untuk pemindahan Rohingya yang kerap membuat onar, baik di internal pengungsi itu sendiri maupun dengan masyarakat lokal.

Karena itu, pihaknya mendapatkan laporan bahwa ada beberapa (pengungsi yang melakukan pelanggaran) dan meresahkan masyarakat. Sehingga harus diambil tindakan pemindahan.

“Jadi untuk pengungsi-pengungsi yang membuat onar atau yang melakukan pelanggaran, kami akan kirimkan ke Rudenim di Medan,” Tutup Sigit Setyawan.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Aceh Barat

Rakerda Penjaminan Mutu Pendidikan, Pj Bupati Aceh Barat : Langkah Awal Menuju Aceh Carong

Aceh Besar

Distan Aceh Besar Ajak Petani Untuk Membudidayakan Kacang Koro Pedang

Nasional

Mendagri Dorong Kepala Daerah Susun Program Dukungan Penggunaan Bahasa Indonesia

Aceh Besar

Dukung Program Bupati, DLH Aceh Besar dan Kecamatan Darussalam Bersinergi Membersihkan Sampah Ilegal

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Hadiri Bakti Sosial AKABRI 1990 

Aceh Besar

Pj Bupati Iswanto Terima Audiensi Kakankemenag Aceh Besar

Aceh Barat

Ketua TP PKK Aceh Barat Dilantik, Siap Perkuat Program Kesejahteraan Keluarga

Internasional

KBRI Phnom Penh tidak menelantarkan Empat WNIB asal Binjai, Berikut Penjelasanya