Home / Nasional

Rabu, 30 Juli 2025 - 19:27 WIB

dr. Azizy Gladylola Mastura, Jejak Bakti Sang Putri Jenderal

Redaksi

dr. Azizy Gladylola Mastura. Foto: Ist

dr. Azizy Gladylola Mastura. Foto: Ist

Yogyakarta – Dibawah langit cerah Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada, Rabu 30 Juli 2025, sebuah babak baru dalam kehidupan dimulai. Di tengah sakralnya upacara Sumpah Dokter Periode IV Tahun Akademik 2024/2025, seorang perempuan muda melangkah mantap menuju panggung pengabdian. Ia adalah dr. Azizy Gladylola Mastura, putri kedua dari Achmad Daniel Chardin—mantan Pangdam I/Bukit Barisan yang juga pernah menjabat Kasdam Iskandar Muda.

Hari itu bukan hanya menjadi milik Azizy, tetapi juga milik keluarga besar yang menyaksikan buah dari doa dan perjuangan panjang bersemi di hadapan mata. Dalam sebuah pesan singkat yang sarat makna, sang ayah menuliskan dengan haru:

Baca Juga :  Purnawirawan Polri Dukung Wilson Lalengke Laporkan Azzohirry Cs ke APH

“Lusa Sumpah Dokter puteri saya ke-2, Azizy… Alhamdulillah… Siap untuk mulai pengabdian untuk masyarakat yang butuh kemampuan dokter. Semoga berkah… Aamiin YRA…”

Bagi Mayjend Achmad Daniel Chardin, keberhasilan anaknya bukan semata gelar, melainkan awal dari tanggung jawab yang besar. Tak lagi di medan tempur, tapi di medan kemanusiaan: menyembuhkan, merawat, dan mendengarkan.

Dalam senyapnya malam-malam ujian, dalam riuhnya laboratorium dan ruang kuliah yang tak kenal waktu, Azizy memupuk mimpinya dalam diam. Kini, angan yang dulu samar mulai menjelma nyata. Di pundaknya kini tertambat harapan banyak orang, harapan akan hadirnya dokter muda yang bukan hanya cerdas, tetapi juga berempati dan rendah hati.

Baca Juga :  62,3% Masyarakat Beri Dukungan, Kejaksaan Agung Sampaikan Terimakasih

“Dengan penuh rasa syukur, kami persembahkan: dr. Azizy Gladylola Mastura. Di awal langkahnya menggapai asa, wujudkan bakti pada sesama.” demikian salah satu ungkapan keluarga menyambut kelulusan sang putri.

Melanjutkan Warisan Pengabdian

Dalam dirinya, darah pengabdian mengalir kuat. Ayahnya seorang jenderal, terbiasa dengan disiplin dan dedikasi. Kini, Azizy memilih jalan berbeda namun sejiwa—mengabdi pada masyarakat melalui ilmu dan layanan medis.

Baca Juga :  Kemlu RI dan UN Women Perkuat Pelindungan Perempuan Pekerja Migran melalui Inovasi Chatbot AI SARI

Menjadi dokter bukan hanya tentang menguasai ilmu, tetapi memahami makna hadir bagi mereka yang lemah dan butuh harapan. Itulah tantangan sekaligus kehormatan yang kini berada dalam genggamannya.

Sumpah yang Menjadi Janji

Upacara sumpah dokter bukan sekadar formalitas akademik. Ia adalah titik mula, ketika seseorang memilih untuk mengikatkan diri pada sumpah moral dan kemanusiaan. Bahwa ilmu yang dipelajari selama bertahun-tahun kini harus memberi manfaat, bukan hanya gelar.

Dan Azizy telah mengambil sumpah itu, di tengah puluhan rekan sejawatnya, di hadapan para dosen, keluarga, dan Tuhan.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Nasional

Jaga spesies dilindungi dan habitatnya, Kemenhut perkuat kolaborasi

Hukrim

Kejagung Lakukan Penyitaan Rp450 Miliar dalam Perkara PT Duta Palma Korporasi

Nasional

SPS Aceh Ikut Meriahkan HPN 2025, Disambut Hangat Gubernur Kalsel

Nasional

Ombudsman RI Minta Imigrasi Perkuat Deteksi Dini TPPO dan Kesiapsiagaan Administrasi

Nasional

Panglima TNI Mutasi 18 Perwira Tinggi

Hukrim

Kejagung kembali Periksa Saksi Terkait Dugaan TPPU

Hukrim

TNI AL Gagalkan Keberangkatan calon pekerja migran Ilegal ke Malaysia

Hukrim

TNI AL kembali gagalkan Penyeludupan 19 PMI Non-Prosedural