Home / Daerah

Rabu, 23 April 2025 - 21:05 WIB

Harga Beli Gabah di Muara Tiga Tidak Sesuai Ketentuan Pemerintah

mm Amir Sagita

Sejumlah keuchik di Muara Tiga, bersilaturahmi dengan Muspika di Aula kantor camat setempat, Rabu (23/4/2025) (Foto.Amir Sagita. NOA.co.id).

Sejumlah keuchik di Muara Tiga, bersilaturahmi dengan Muspika di Aula kantor camat setempat, Rabu (23/4/2025) (Foto.Amir Sagita. NOA.co.id).

Sigli – Harga beli gabah di Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, tidak sesuai dengan harga ketentuan pemerintah. Harga pembelian pemerintah Rp 6,500/kg, namun yang dibeli oleh pedagang hanya Rp 6,300/kg dan tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Hal itu terungkap saat silaturrahmi Muspika dengan sejumlah keuchik dan Tuha Puet Gampong (TPG) ke 18 gampong yang ada dalam Kecamatan Muara Tiga, di Aula kantor camat setempat, Rabu (23/4/2025).

Keuchik Gampong Ingin Jaya, Nasruddin mengeluhkan terkait harga beli gabah panen di kampungnya. Sebab harga beli gabah di kampungnya mencapai Rp 6,300/kg, sedangkan harga pemerintah ditetapkan Rp 6,500/kg. “Kami menginginkan Muspika bisa mengendalikan hal ini”, jelasnya.

Baca Juga :  Pasar Murah di Polres Aceh Utara Disediakan Sarapan Grati

Apa lagi kata Naseuddin, beberapa hari lagi sudah memasuki masa panen dan diharapkan harganya bisa seperti harga pemerintah Rp 6,500/kg. Sehingga para petani tidak merugi dan mendapatkan keuntungan. “Kita berharap harga beli gabah sesuai dengan ketetapan pemerintah”, harapnya.

Sementara itu Camat Muara Tiga, Bakhtiar dalam silaturahmi itu dengan sejumlah keuchik menuturkan, persoalan harga beli gabah tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah, pihaknya akan segera melaporkan ke kabupaten. “Kita tampung semua keluhan warga”, jelasnya.

Pihaknya tidak tahu jika keuchik tidak menyampaikan saat pertemuan dengan Muspika. Artinya semua persoalan petani akan disampaikan kepada pemerintah di kabupaten nantinya. “Yang jelas apapun persoalan akan kita tangani bersama”, ungkap Bakhtiar.

Baca Juga :  Pemkab Aceh Besar Bangga: Santri Dayah Terpilih sebagai Atlet PON XXI

Hal senada diakui Danramil 01 Muara Tiga, Lettu Jaminan, dimana menurut dia, pihaknya akan melaporkan persoalan yang dialami petani kepada atasan agar bisa diselesaikan. Persoalan harga beli gabah memang sudah ditetapkan pemerintah Rp 6,500/kg dan jika ada yang beli Rp 6,300/kg harus berkoordinasi dengan dinas pertanian. “Kita upayakan koordinasi dengan pimpinan terkait persoalan ini”, pungkasnya.

Artinya kata Lettu Jaminan, laporan masyarakat akan ditampung dan akan diupayakan untuk penyelesaiannya dengan baik. Agar para petani tidak dirugikan dan tetap memiliki keuntungan. “Mohon kesabaran dari masyarakat semuanya”, pinta Danramil 01 Muara Tiga.

Baca Juga :  Pasar UMKM Kabupaten Aceh Timur Ajang Promosi Produk Daerah Ke Nusantara

Kapolsek Muara Tiga, Iptu Jimmi R, menjelaskan, apapun persoalan yang terjadi di Muara Tiga, Mudah-mudahan bisa diselesaikan dengan baik. Yang penting saling berkoordinasi dengan baik dan setiap ada persoalan mohon dilaporkan agar bisa diselesaikan dengan baik dan bijaksana. “Saya harap pak keuchik berkoordinasi dengan Muspika”, pintanya.

Kapolsek berharap kepada keuchik agar bersatu dan saling koordinasi dengan semua pihak termasuk dengan Muspika. Artinya untuk membangun gampong harus selalu melibatkan semua pihak termasuk TPG, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat. “Keuchik dan TPG harus kompak dalam membangun gampong, sebab TPG merupakan perwakilan dari masyarakat”, tegas Kapolsek.

Editor: Amiruddin MK

Share :

Baca Juga

Daerah

Seorang Bayi Perempuan Ditemukan di Saree

Aceh Besar

Wakil Ketua DPRK Aceh Besar Minta Semua Pihak Tahan Diri

Aceh Barat Daya

Dinilai Tidak Mampu Atasi Sejumlah Masalah, Camat Tangan-Tangan Diminta Diganti

Daerah

Polres Lhokseumawe Amankan Ibadah Hari Raya Waisak

Daerah

Usai Daftar Bacaleg ke KIP Pidie, Ketua Golkar Klarifikasi Sempat Tertundanya Pendaftaran

Aceh Timur

Pj Bupati Aceh Timur Buka Technical meeting Cabor Sepak Takraw PON Aceh-Sumut

Aceh Barat Daya

Lubang di Jalan Komplek Perkantoran Abdya Ancam Keselamatan 

Daerah

Misteri Tim Kementerian LHK di Simeulue, Johan Jalla Memilih Bungkam