Home / Daerah

Selasa, 23 Desember 2025 - 14:59 WIB

Kadis DPKA Tinjau dan Serahkan Bantuan Pascabanjir Untuk Pegawai Perpustakaan Aceh Utara

mm Redaksi

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr. Syaridin, M.Pd., meninjau kondisi perpustakaan Aceh Utara yang terdampak banjir serta menyerahkan bantuan kepada pegawai, Selasa (23/12/2025). Foto: Dok. Istimewa

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr. Syaridin, M.Pd., meninjau kondisi perpustakaan Aceh Utara yang terdampak banjir serta menyerahkan bantuan kepada pegawai, Selasa (23/12/2025). Foto: Dok. Istimewa

Aceh Utara – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr. Syaridin, M.Pd., menyerahkan bantuan dan meninjau kondisi perpustakaan serta arsip daerah yang terdampak banjir parah. Tinjauan dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Aceh Utara, Selasa (23/12/2025).

Dalam kunjungan itu, Syaridin menyerahkan bantuan berupa selimut, kain sarung, dan beras secara langsung kepada pegawai dinas tersebut. Bantuan ditujukan untuk meringankan beban para pegawai yang turut terdampak bencana.

“Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Utara, salah satu daerah yang terdampak banjir sangat parah,” kata Syaridin saat meninjau lokasi.

Ia menjelaskan, kondisi perpustakaan di Aceh Utara cukup memprihatinkan. Dari lima tingkat rak buku yang ada, dua tingkat terendam banjir dan menyebabkan sekitar 11 ribu eksemplar buku tidak dapat digunakan lagi. Kerusakan tersebut, kata dia, akan segera dilaporkan ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) untuk mendapatkan perhatian dan dukungan lanjutan.

Baca Juga :  Poros Muda Deklarasi Dukungan Kepada Pasangan SABAR

“Ini berdampak langsung terhadap anak-anak kita. Jika tidak segera ditangani, akses literasi di Kabupaten Aceh Utara bisa terputus, padahal literasi merupakan bagian penting dari program pendidikan nasional, baik reguler maupun program strategis lainnya,” ujarnya.

Terkait arsip, Syaridin menyampaikan bahwa sebagian besar arsip di Aceh Utara berada di lantai dua gedung sehingga tidak terdampak banjir. Ia bersyukur arsip-arsip penting masih dalam kondisi aman.

Baca Juga :  Eks GAM Minta Pemerintah Tunda Pembagian Lahan Kopi

Namun demikian, Syaridin mengingatkan agar penanganan buku dan arsip yang basah dilakukan secara hati-hati. Ia menegaskan, bahan pustaka yang terkena air tidak boleh langsung dijemur di bawah sinar matahari karena dapat merusak kertas secara permanen.

“Buku atau arsip yang masih bisa diselamatkan harus ditangani dengan teknik yang benar, agar tidak rusak total,” katanya.

Syaridin menambahkan, kunjungan tersebut merupakan langkah awal penanganan pascabencana. Ia menyebutkan, pada awal Januari 2026, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh akan membentuk posko penanganan arsip di setiap kabupaten dan kota. Program ini akan didukung oleh Badan Arsip Statis Terpadu.

Baca Juga :  Aceh Tamiang Belum Ramah Disabilitas

Menurutnya, arsip yang perlu diselamatkan tidak hanya arsip dinas atau arsip statis yang telah diserahkan oleh perangkat daerah, tetapi juga seluruh arsip yang berada di bawah kewenangan kabupaten hingga ke tingkat gampong dan masyarakat.

“Arsip adalah memori kolektif daerah. Menyelamatkan arsip berarti menjaga identitas dan sejarah masyarakat Aceh agar tidak hilang akibat bencana,” kata Syaridin.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Daerah

Hari Lahir Pancasila, Seluruh pegawai Kanwil Kemenkumham Aceh memakai pakaian adat dari penjuru nusantara

Daerah

Cegah Sengketa, Kejaksaan Tinggi Aceh dan BPN Aceh Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf

Daerah

Pj Gubernur Safrizal Tinjau Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Pidie Jaya

Daerah

Mengapa UNHCR Diam ketika Maraknya Pengungsi Imigran Etnis Rohingya di Provinsi Aceh melarikan diri?

Aceh Barat Daya

Pj Bupati Aceh Barat Daya bersama Panwaslih Tandatangani NPHD

Daerah

Kapolda Aceh Dihadiahi Cenderamata pada HUT Ke-18 Harian Rakyat Aceh

Daerah

Kanwil Kemenag Aceh Sambut Baik Program Jaksa Masuk Sekolah 

Daerah

Pemerintah Komitmen Selesaikan Kasus HAM di Aceh