Simeulue – Pelayaran KMP Aceh Hebat 1 jum’at malam yang melayani rute Calang–Sinabang menuai keluhan dari penumpang. Alih-alih menikmati perjalanan laut yang nyaman, sejumlah penumpang justru mengaku mengalami ketidaknyamanan selama di atas kapal, Sabtu (18/10/2025).
Mulai dari AC dikamar VIP yang tidak berfungsi optimal hingga penumpang tidur di lantai dan pelayanan medis yang tidak tersedia. Akibatnya para penumpang menilai bahwa pelayanan di Kapal Aceh Hebat 1 sangat buruk.
Banyak yang mengungkapkan kekecewaan mereka, menyebut kondisi kapal tidak mencerminkan standar layanan yang seharusnya diberikan kepada masyarakat, terutama dalam perjalanan laut dengan jarak tempuh yang lumayan jauh.
“ke kamar ranjang saja susah karena jalannya penuh orang tidur. Sementara AC di dalam juga tidak dingin, bahkan pintu kamar VIP terbuka bebas, siapa saja bisa masuk,” kata Riyan, salah seorang penumpang.
Riyan menambahkan, dengan harga tiket VIP yang cukup tinggi, penumpang berharap kenyamanan dan eksklusivitas ruang terjaga. Namun kenyataannya, ruang VIP diduga justru tampak tidak terurus dan tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Bayar mahal tapi fasilitas tak sebanding. Bahkan, semalam ada anak kecil di ruang VIP yang mengalami demam tinggi hingga kejang. Mirisnya, tidak ada tenaga medis yang siaga di kapal,” ucap Riyan.
Beruntung, menurutnya, ada seorang penumpang perempuan yang merupakan dokter. Ia memberikan pertolongan darurat kepada anak tersebut dengan peralatan seadanya hingga kondisi stabil menjelang tiba di pelabuhan.
Kisruh pelayaran tidak berhenti sampai di situ. Kapal yang dijadwalkan bisa tiba di pelabuhan Sinabang pada pukul 07.00 pagi justru diduga sengaja di molor kan hingga hingga jam 09.00. Keterlambatan ini menimbulkan kecurigaan sejumlah penumpang.
“Ada yang bilang itu sengaja diperlambat supaya makanan dan minuman yang dijual dikapal habis dibeli penumpang yang lapar. Semua dikejar untuk keuntungan,” ujar seorang penumpang yang enggan disebutkan namanya.
Setibanya di pelabuhan, para penumpang yang menggunakan roda empat sempat tertahan lebih dari dua jam akibat excavator mogok di dalam kapal. Saat dikonfirmasi, mekanik kapal menyebut excavator tersebut milik seorang pengusaha bernama H. Mukhtar.
“Masalahnya hanya di aki. Kami sedang upayakan perbaikan agar bisa segera dipindahkan,” ujarnya.
Para penumpang mendesak manajemen kapal untuk mengevaluasi standar pelayanan dan disiplin awak kapal dalam mengelola fasilitas. Mereka juga meminta pemerintah baik Pemerintah Aceh maupun Pemkab Simeulue di bawah kepemimpinan Monas–Nusar agar meninjau kembali jadwal pelayaran.
“Dulu, saat mantan Pj. Bupati Reza Fahlevi waktu tempuh hanya 10–12 jam. Tapi sekarang bisa sampai 15 jam. Padahal rute dan kapalnya sama,” keluh seorang penumpang lainnya.
Penumpang berharap, ke depan, layanan pelayaran Aceh Hebat 1 dapat memberikan rasa aman dan nyaman, serta mematuhi standar pelayanan minimum yang seharusnya menjadi hak setiap pengguna jasa.
Hingga berita ini ditayangkan, wartawan Noa.co.id sedang berupaya menghubungi kapten kapal Aceh Hebat 1 serta pihak dinas terkait untuk mendapatkan konfirmasi lebih lanjut.
Editor: Redaksi