Home / Internasional

Senin, 3 Juni 2024 - 22:00 WIB

Menlu Retno : Diplomasi Indonesia untuk Palestina tidak pernah berhenti

REDAKSI

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan kuliah umum di hadapan mahasiswa dan akademisi lintas keilmuan, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenai Diplomasi Indonesia untuk Palestina “All Eyes On Rafah

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan kuliah umum di hadapan mahasiswa dan akademisi lintas keilmuan, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenai Diplomasi Indonesia untuk Palestina “All Eyes On Rafah", Yogyakarta, Senin, (3/6/2024).  (Foto | HO-Kemlu RI).

Yogyakarta – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan kuliah umum di hadapan lebih dari 250 mahasiswa dan akademisi lintas keilmuan di Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenai Diplomasi Indonesia untuk Palestina “All Eyes On Rafah” (3/6).

Kuliah umum dibuka oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, dan disiarkan secara online melalui youtube UGM.

“Tidak ada satu pun kalimat yang dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa situasi bangsa Palestina mengalami perbaikan. Tidak ada sama sekali,” Kata Menlu Retno kepada Kantor Berita NOA.co.id, Senin 03 Juni 2024.

Menlu Retno menyampaikan kuliahnya dalam dua bagian, yakni (1) perkembangan situasi Gaza saat ini, dan (2) sepak terjang politik luar negeri Indonesia dalam isu tersebut.

Sambungnya, Menlu juga mengatakan, Sejak 7 Oktober tahun lalu, lebih 2 juta orang terusir. Lebih dari 36.284 orang terbunuh, 15.239 di antaranya adalah anak-anak. 196 personel PBB terbunuh, 82.057 luka-luka, 10 kuburan massal ditemukan di Gaza.

Baca Juga :  Kamp-kamp Rohingya Menjadi Pusat Terorisme Global, Menimbulkan Ancaman Keamanan Besar

“Kondisi ini juga diperparah dengan upaya-upaya pelemahan terhadap UNRWA antara lain dengan dihentikannya bantuan donor kepada UNRWA. Pelemahan secara sistematis UNRWA, bukan saja memperburuk pelayanan kepada para pengungsi, namun secara strategis untuk meniadakan isu pengungsi. Ini adalah tujuan strategis Israel,” imbuh Retno.

Selain itu, Retno juga menyampaikan ada upaya-upaya pelemahan two-state solution serta keanggotaan Palestina di PBB masih terus diveto.

“Diplomasi Indonesia untuk Palestina tidak pernah berhenti. “Indonesia secara konsisten memegang prinsip dan nilai-nilai universal, dan terus mendukung perjuangan Palestina, meski banyak sekali tekanan terhadap Indonesia, termasuk agar Indonesia segera menormalisasi hubungan dengan Israel,” ucap Menlu Retno.

Baca Juga :  Sumpah Serapah Israel Usai Palestina Diakui Sebagai Negara

“Karena kekokohan dalam berprinsip inilah maka Indonesia dihormati oleh dunia internasional,” tambahnya.

Menlu Retno menyampaikan prioritas-prioritas Indonesia dalam mendukung Palestina, antara lain:

Pertama, mendorong segera terciptanya gencatan senjata segera dan berkelanjutan (immediate and sustainable ceasefire). Tanpa ceasefire, upaya perbaikan situasi tidak akan terwujud.

Kedua, Indonesia akan terus mendukung kerja UNRWA dan mendorong negara lain untuk terus memberikan dukungannya. Indonesia telah memberi contoh dengan menaikkan kontribusinya kepada UNRWA.

Ketiga, Indonesia juga terus berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Sejauh ini, Indonesia telah mengirimkan lebih dari 4500 ton bantuan kemanusiaan ke Palestina.

Keempat, mendorong agar semua Keputusan ICJ (The orders of the ICJ) dapat dipatuhi oleh Israel. Indonesia berharap DK PBB dapat membuat sebuah keputusan yang dapat memaksa Israel untuk patuh dan menjalankan keputusan ICJ.

Baca Juga :  BKPM Apresiasi KJRI Penang, US Pizza Akan Buka 30 Outlet Baru di Indonesia

Kelima, mendorong lebih banyak negara mengakui Negara Palestina. Ini antara lain yang dilakukan Menlu dalam kunjungan ke Eropa minggu lalu.

Keenam, terus berupaya agar proses keanggotaan Palestina di PBB dapat dirampungkan.

“Perjuangan Palestina masih panjang. Perjuangan Indonesia dan dunia internasional untuk membantu Palestina juga masih panjang. Diperlukan konsistensi, diperlukan keberpihakan terhadap keadilan, perdamaian dan kemanusiaan,” ujar Menlu Retno saat menutup kuliah. “To defend justice and humanity. Itulah yang terus diupayakan politik luar negeri Indonesia,” pungkasnya.

Dalam kunjungan kerjanya ke Yogyakarta, Menlu Retno juga bertemu dengan Ketua Umum Muhammadiyah.​

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Internasional

Kemlu RI : Seorang WNI menjadi korban meninggal dalam kerusuhan di Bangladesh

Internasional

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Transformasi Indonesia

Hukrim

Kemlu RI Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Kashmir

Internasional

Masih Ada 138 Juta Pekerja Anak di Seluruh Dunia

Internasional

PT SBA Perkenalkan Praktik Tambang Berkelanjutan kepada Peserta Program International Summer School

Internasional

Indonesia dan Estonia Tegaskan Komitmen Perkuat Kerja Sama Bilateral

Internasional

Menlu Ingatkan TKI Kerja Lewat Jalur Resmi: Jangan Memaksakan Diri

Hukrim

Ratu Narkoba asal Aceh Divonis Hukuman Mati