Home / Nasional

Selasa, 2 Juli 2024 - 17:40 WIB

PATTIRO Gelar FGD Penanggulangan Kemiskinan di Kaya Tambang

Redaksi

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Mendorong Optimalisasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kaya Tambang" di Swiss-Bellresidence Kalibata, Jakarta, Selasa (02/07/2024) (Foto: noa.co.id/FA)

Jakarta – Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO), bagian dari Ford Foundation, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Mendorong Optimalisasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kaya Tambang” di Swiss-Bellresidence Kalibata, Jakarta, Selasa (02/07/2024).

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wistha Nowar, Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Barat, sebagai salah satu narasumber utama.

Wistha mengatakan, Kabupaten Aceh Barat menjadi salah satu dari empat daerah di Indonesia yang mendapatkan pendampingan dalam Program Pengembangan Inovasi Penanggulangan Kemiskinan oleh PATTIRO.

Ia menyampaikan materi terkait peran perusahaan dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat.

Baca Juga :  Menko Polhukam Ingatkan Pentingnya Teladani Pesan Leluhur Demi Kemakmuran Bangsa

Dalam paparannya, Wistha menjelaskan kondisi dan profil kemiskinan di Aceh Barat, yang menunjukkan penurunan signifikan dari 35,5 persen pada tahun 2005 menjadi 17,86 persen di tahun 2023.

Ia menekankan bahwa penurunan sebesar 17,64 persen selama 18 tahun tersebut lebih tinggi dibandingkan penurunan kemiskinan nasional, yang hanya mencapai 6,64 persen dalam periode yang sama.

Wistha juga menjelaskan penyebaran masyarakat miskin berdasarkan wilayah, jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan di Kabupaten Aceh Barat. Data ini menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan penanggulangan kemiskinan di daerah tersebut, ujarnya

Baca Juga :  DPMG Aceh Besar Fasilitasi FGD Terkait Administrasi Pemerintahan dan Pemilihan Keuchik

Sebut Wistha, Untuk menanggulangi kemiskinan, Kabupaten Aceh Barat mengimplementasikan lima strategi utama:

1. Penguatan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK).

2. Optimalisasi Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) untuk masyarakat miskin.

3. Penggunaan Dana Desa untuk penurunan kemiskinan ekstrem.

4. Penggunaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Pensasaran Penerima Manfaat Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) sebagai basis penentuan penerima manfaat.

Baca Juga :  Gubernur Nova Buka Seminar Nasional ke-5 Politeknik Negeri Lhokseumawe

5. Kemitraan dengan perguruan tinggi dalam penanggulangan kemiskinan.

Wistha juga menambahkan bahwa pemerintah daerah telah mengoptimalkan kemitraan dengan perusahaan melalui dana CSR/TJSLP. Hal ini terbukti dengan meningkatnya alokasi anggaran CSR untuk kemiskinan yang berkolerasi positif dengan penurunan angka kemiskinan, terangnya

“Pada masa yang akan datang, Pemerintah Daerah akan semakin mendorong peran perusahaan dalam pencapaian berbagai target pembangunan, termasuk penanggulangan kemiskinan dengan berbagai upaya yang lebih konkret dan efektif,” tutup Wistha.

Penulis: Afrizal

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Ekbis

Bisnis Sehat dan Sustain, Kunci Pertumbuhan Laba BSI Capai 21,60%

Hukrim

Bakamla RI, Bais TNI dan Imigrasi Gelar Operasi Pengawasan Orang Asing

Nasional

Laksanakan Kegiatan Belajar Mengajar, Prajurit Satgas Yonif 112/DJ Menjadi Tenaga Pendidik Bagi Anak Papua

Nasional

Badiklat Kejaksaan RI Menerima Kunjungan THE U.S. Department Of State’s Iternational Narcotics And Law Enforcement Affairs (INL)

Nasional

Kapolri Resmikan Gedung Baru Ponpes Assalam, Sekaligus Tinjau Vaksinasi se-Jawa Barat

Nasional

Presiden Kumpulkan Menteri dan Kepala Daerah di IKN

Nasional

Finalisasi MoU Antara Dewan Pers dengan Kejaksaan RI

Nasional

BNN RI Musnahkan Ladang Ganja di Aceh Selatan