Home / Nasional / Pemerintah

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:52 WIB

Penyebab maraknya pengiriman PMI Ilegal akibat Lemahnya penegakan hukum

Farid Ismullah

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding memberikan pengarahan pada Orientasi Pra Pemberangkatan bagi calon pekerja migran Indonesia ke Korea Selatan, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (9/5/2025). (Foto : NOA.co.id/HO-KemenP2MI).

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding memberikan pengarahan pada Orientasi Pra Pemberangkatan bagi calon pekerja migran Indonesia ke Korea Selatan, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (9/5/2025). (Foto : NOA.co.id/HO-KemenP2MI).

Jakarta – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menegaskan suruh pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada Kamboja merupakan pekerja ilegal, Kamis (26/6).

Karding mengatakan tak hanya Kamboja, namun PMI yang berada di Myanmar dan Laos juga sama ilegalnya. Sebab, Indonesia tidak memiliki perjanjian pengiriman tenaga kerja ke negara-negara tersebut.

“Kementerian P2MI tidak pernah punya kerja sama penempatan PMI dengan Kamboja, Laos, Myanmar. Kami juga sudah berkoordinasi dengan imigrasi dan kepolisian, saya sampaikan bahwa mereka berangkat enggak pakai visa kerja artinya mereka visa turis,” ujar Karding di kampus Undip Semarang, Kamis (26/6).

Baca Juga :  Indonesia dan Kamboja Tegaskan Komitmen Perangi Kejahatan Transnasional

Karding menyebut, biasanya para PMI ilegal itu berangkat dengan tujuan Malaysia. Kemudian mereka akan menyeberang ke negara Laos dan Myanmar dengan visa turis itu.

“Berangkat dulu ke Malaysia atau ke Thailand baru nyeberang ke Kamboja,” sebut Karding.

Namun ia menjelaskan, PMI yang bekerja sebagai admin judi online (judol) di Kamboja situasinya relatif aman. Hal itu berbeda dengan PMI yang dipekerjakan di daerah Myanmar atau sebagai scammer (penipu).

Namun ia menjelaskan, PMI yang bekerja sebagai admin judi online (judol) di Kamboja situasinya relatif aman. Hal itu berbeda dengan PMI yang dipekerjakan di daerah Myanmar atau sebagai scammer (penipu).

Baca Juga :  Kementrian P2MI : Kolaborasi Kunci cegah PMI jadi korban TPPO

“Di Kamboja sendiri biar enggak salah salah paham ada dua pekerjaannya. Kalau yang judol relatif mereka lebih aman karena judi di Kamboja dilegalkan, dan visa mereka dikonversi kadang jadi visa kerja. Tapi kalau dia terlibat scamming itulah yang berbahaya, TPPO. Tapi kalau di Myanmar, Laos, pasti masalah karena Myanmar itu daerah konflik yang bekerja di tempat konflik di tempat pemberontaknya,” jelas dia.

Karding mengakui lemahnya penegakan hukum menjadi salah satu penyebab maraknya pengiriman PMI ilegal ke negara-negera itu. Selain itu banyak korbannya yang menjadi korban penipuan.

Baca Juga :  Menko Polhukam Ingatkan Pentingnya Teladani Pesan Leluhur Demi Kemakmuran Bangsa

“Karena banyak calonya dan mereka tidak banyak informasi dan kurang penegakan hukum. (Prosedur ribet) mungkin ada faktor itu tapi tidak signifikan, lebih karena informasi yang tidak tahu dan kedua ada permainan yang menipu mereka,” kata dia.

Untuk itu, ia meminta masyarakat Indonesia untuk tidak mudah percaya dengan iming-iming bekerja mudah dengan upah yang besar di Kamboja, Myanmar dan Laos.

“Yang bisa kami lakukan adalah bekerja sama dengan banyak pihak, penegak hukum, lalu sosialisasi, jangan terpengaruh iming-iming,” kata Karding.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Nasional

KPK, Kejaksaan RI serta Departemen Kehakiman AS berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Ucapkan Terimakasih Atas Kondusivitas Pergantian Tahun

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Intruksikan Masyarakat Kibarkan Bendera Merah Putih

Nasional

Daftar Lengkap Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

Nasional

Densus 88 Tangkap Koordinator Teroris Wilayah Aceh

Aceh Besar

Muhammad Iswanto: Buah dari Komitmen Birokrasi Melayani Dengan Sepenuh Hati

Aceh Besar

Wakili Pj Bupati, Plh Sekda Aceh Besar Sampaikan Nota Keuangan APBK 2025 di DPRK

Aceh Barat

Masyarakat Bumi Teuku Umar Bangga Serta Antusias Sebagai Tuan Rumah POPDA Aceh Tahun 2022