Home / Daerah / Hukrim / Internasional

Senin, 3 Maret 2025 - 20:14 WIB

Perkara WN Pakistan, Imigrasi Banda Aceh Periksa Tiga Saksi

Farid Ismullah

Kakanwil Ditjenim Aceh Novianto Sulastono (tengah) didampingi kepala Kantor Imigrasi Kelas I Banda Aceh Gindo Ginting (Pertama Kiri) saat Konferensi Pers, Banda Aceh, Jumat (31/1/2025). (Foto : Farid Ismullah/NOA.co.id).

Kakanwil Ditjenim Aceh Novianto Sulastono (tengah) didampingi kepala Kantor Imigrasi Kelas I Banda Aceh Gindo Ginting (Pertama Kiri) saat Konferensi Pers, Banda Aceh, Jumat (31/1/2025). (Foto : Farid Ismullah/NOA.co.id).

Banda Aceh – Penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Banda Aceh telah memeriksa tiga saksi dan seorang ahli dalam perkara tindak pidana keimigrasian terhadap seorang warga negara (WN) Pakistan, Senin.

Kepala Subseksi Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh Faroc Reanda Pratama mengatakan saksi-saksi tersebut merupakan pihak terkait serta petugas imigrasi. Sedangkan ahli merupakan ahli keimigrasian di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh.

Baca Juga :  Teror Berkedok Wartawan, Penegak Hukum Diminta Segera Usut Pelaku

“Hingga saat ini, penyidik sudah memeriksa dan memintai keterangan tiga saksi dan seorang ahli. Saksi di antara, petugas imigrasi, pemilik kios tempat warga asing itu berjualan, serta warga yang membeli barang warga Pakistan tersebut,” katanya kepada Kantor Berita NOA.co.id, 3 Maret 2025.

Ia menjelaskan, Warga negara Pakistan tersebut berinisial FA (46). FA ditangkap atas dugaan menyalahi izin tinggal atau visa. Visa di Indonesia adalah pelayanan purnajual suatu produk. Namun, FA menjual lukisan selama berada di Aceh.

Baca Juga :  Cegah TPPO/TPPM, Kantor Imigrasi Banda Aceh Tolak 11 Permohonan Penerbitan Paspor

“FA masuk ke wilayah Indonesia dengan melalui Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 5 Desember 2024. Setelah sebulan di Sumatera Utara, FA menuju ke Provinsi Aceh. Di Aceh, FA menjual lukisan yang diakuinya dibuat adiknya yang berada di Palestina,” Katanya.

Baca Juga :  Muzakir Manaf menunaikan Ibadah Haji, Sekaligus Peringatan Haul Wali Nanggroe Aceh Tgk Hasan Tiro ke-14 di Aceh Timur

Diketahui, FA ditangkap di sebuah kamar kos di kawasan Merduati, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh, pada 12 Januari 2025. Selanjutnya, FA diamankan di ruang detensi Kantor Imigrasi Banda Aceh guna proses penyelidikan.

Perbuatan FA melanggar Pasal 122 huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian. Ancaman hukumannya, pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp500 juta.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Daerah

SPS Aceh Mantapkan Persiapan Buka Puasa Bersama 2025

Daerah

Misteri Tim Kementerian LHK di Simeulue, Johan Jalla Memilih Bungkam

Internasional

Kemlu RI Tangani WNI yang Meninggal Terjebak di Gurun Panas

Hukrim

Jampidum Kejagung RI Terapkan Tiga Restorative Justice, Salah Satunya Perkara Pencurian Handphone

Daerah

Mursal Lewat Lagu “Luka”, Sentuh Kalangan Anak Muda Aceh

Daerah

892 Peserta CPNS Kemenkumham Aceh Ikuti SKB

Daerah

Kodim 0115/Simeulue Gelar Lomba Gapura, Dorong Generasi Muda Tanamkan Nilai Patriotisme

Internasional

Menkumham Tanda Tangan Traktat Internasional tentang Sumber Daya Genetik dan Pengetahuan Tradisional