Buthidaung – Ratusan Pengungsi Rohingya terdampar di Pulau Galia Dwip yang terletak di Sungai Naf, antara Myanmar dan Bangladesh. setelah menyelamatkan diri dari kondisi kehidupan yang keras dan meningkatnya penganiayaan di kota Buthidaung yang berada di bawah kendali separatis Tentara Arakan, menurut sumber lokal dan laporan pers.
Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya mengonfirmasi kepada Arakan News Agency (ANA), Tentara Arakan baru-baru ini mengusir warga Rohingya dari desa asal mereka di Buthidaung dan menggantinya dengan warga etnis Rakhine.
Para pengungsi ini terpaksa tinggal sementara di lahan pertanian dekat Desa Nan Yar Kunni, di mana mereka membangun tenda-tenda sederhana yang kini tidak layak huni akibat hujan dan banjir musiman, yang mengancam nyawa mereka.
Laporan menunjukkan bahwa kondisi yang memburuk memaksa warga Rohingya ini untuk mengungsi bersama keluarga dan anak-anaknya di tengah penderitaan sehari-hari dan trauma psikologis yang parah, karena mereka hidup tanpa tempat tinggal atau makanan yang memadai
Editor: Amiruddin. MK