Home / News

Selasa, 14 Oktober 2025 - 16:17 WIB

Setitik Noda di Laga Pamungkas Piala Bupati Pidie

mm Amir Sagita

Wabup Pidie, Alzaizi Umae menyerahkan hadiah dan tropy juara 2 kepada pemain CST United usai dilahakan Mutiara Raya 1-2 pada Piala Bupati Pidie di Stadion Blang Paseh Kota Sigli Kabupaten, Senin malam (13/10/2025) (Foto.NOA.co.id)

Wabup Pidie, Alzaizi Umae menyerahkan hadiah dan tropy juara 2 kepada pemain CST United usai dilahakan Mutiara Raya 1-2 pada Piala Bupati Pidie di Stadion Blang Paseh Kota Sigli Kabupaten, Senin malam (13/10/2025) (Foto.NOA.co.id)

Sigli – Turnamen Piala Bupati Pidie yang sejak awal berlangsung aman, tertib, dan mendapat apresiasi publik, ternoda oleh ulah manajemen CST United Ulim, Pidie Jaya, pada malam final, Senin (13/10/2025) di Stadion Blang Paseh, Sigli.

Selama 15 hari turnamen bergulir, antusiasme masyarakat tinggi dan kinerja panitia pelaksana diapresiasi berbagai pihak. Tak satu pun insiden berarti terjadi hingga laga final yang mempertemukan Mutiara Raya Beureuneun (Pidie) melawan CST United (Pidie Jaya).

Namun, seusai pertandingan yang dimenangkan Mutiara Raya, situasi berubah. Saat prosesi penyerahan hadiah, manajemen CST United menolak pengalungan medali juara dua oleh Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri. Sikap itu dinilai tidak mencerminkan etika olahraga dan tidak menghormati pejabat yang hadir.

Baca Juga :  Gelar Jumat Berkah, Kodam IM Bagikan 217 Paket Makanan

Tak hanya menolak pengalungan medali, sejumlah pengurus tim CST juga memecahkan trofi juara dua yang diserahkan panitia. Tindakan tersebut dianggap mempermalukan Wakil Bupati Pidie Jaya serta tidak menunjukkan rasa hormat kepada Bupati dan Wakil Bupati Pidie sebagai tuan rumah penyelenggaraan.

Ulah itu disebut dipicu kekecewaan terhadap kepemimpinan wasit. Namun, banyak pihak menilai reaksi tersebut berlebihan. Gol-gol Mutiara Raya dinilai sah dan lahir dari permainan bersih.

Baca Juga :  Plt Sekda Aceh Hadiri Buka Puasa Bersama IKAPTK di Aula Perpustakaan Aceh

Ketua KONI Kabupaten Pidie, Muhammad, S.Pd.I, menyampaikan apresiasi kepada panitia atas sukses penyelenggaraan turnamen.

“Saya sangat berterima kasih kepada semua panitia yang sudah bekerja maksimal. Ini patut mendapat acungan jempol,” ujar Muhammad kepada NOA.co.id, Selasa (14/10/2025).

Terkait insiden usai laga, Muhammad menegaskan hal itu berada di luar tanggung jawab panitia.

“Persoalan di lapangan itu ranahnya wasit. Panitia sudah menjalankan tugas dengan baik. Apa yang terjadi usai pertandingan bukan wilayah panitia pelaksana,” kata Ketua KONI Pidie tersebut.

Baca Juga :  Pengurus IWATAN Banda Aceh Dikukuhkan

Insiden ini dinilai hanya mencoreng nama klub CST United, bukan jalannya turnamen secara keseluruhan. Banyak pihak berharap kejadian serupa tidak terulang demi menjaga martabat olahraga sebagai sarana persaudaraan.

Torehan “noda” yang disebut-sebut dilakukan manajemen CST United menjadi bahan renungan bagi panitia manapun dalam penyelenggaraan sepak bola agar tidak lagi mengikut sertakan mereka dalam turnamen jika hanya meninggalkan luka yang menganga

 

Editor: Amiruddin. MKReporter: Amir Sagita

Share :

Baca Juga

Nasional

Negara Tak Bisa Batalkan HGU di Kawasan Hutan yang Belum Ditetapkan

News

Hingga Triwulan II Serapan APBK Pidie 2021 Masih Rendah

Aceh Besar

Presiden Prabowo: Mualem, Saya masih Punya Hutang, Saya Janji akan ke Aceh

News

Plt Sekda Aceh Terima Silaturahmi Masyarakat di Sekitar TNGL 

News

Ketua Dekranasda Aceh Kukuhkan Pengurus Baru, Dorong Pelestarian Warisan Kerajinan Daerah

News

Gubernur Aceh Bakal Terbitkan Edaran Tutup Toko Saat Azan 

News

Dipimpin Pj Gubernur Safrizal, Hari ini Aceh Zero Case PMK

News

Polda Aceh Gelar Simulasi Sispam Kota Hadapi Kontijensi Tahun 2025