Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir di tengah hujan lebat yang melanda kota beberapa hari terakhir.
“Selain banjir genangan di beberapa titik, debit Krueng Aceh dan Krueng Daroy terus naik akibat hujan di hulu. Jika hujan tak segera mereda, banjir luapan sungai bisa mengancam permukiman warga,” ujar Illiza di Pendopo Wali Kota, Rabu (26/11/2025).
BMKG sebelumnya merilis bahwa hujan ekstrem di Sumatra kemungkinan dipicu oleh Bibit Siklon Tropis 95B yang terbentuk di wilayah Malaysia, dengan dampak yang sudah terasa di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Wali kota meminta seluruh OPD, khususnya Dinas PUPR, DLHK3, BPBD, Damkar dan Penyelamatan, Dinsos, serta para camat dan keuchik, untuk siaga menghadapi segala kemungkinan terburuk akibat cuaca ekstrem.
Secara khusus, ia menginstruksikan petugas jaga di sembilan rumah pompa di Banda Aceh untuk standby dan segera mengoperasikan pompa guna mengalirkan genangan dari kawasan perumahan ke sungai atau badan air terdekat.
Illiza juga menekankan pentingnya memastikan drainase di dalam kota tetap lancar. “Jika ada yang tersumbat, segera dibersihkan agar genangan cepat surut,” ujarnya.
Para camat diminta mengkoordinir keuchik di wilayah masing-masing untuk memantau kondisi debit air sungai, drainase, dan titik genangan di jalan atau permukiman warga. “Koordinasi dengan dinas terkait harus senantiasa dilakukan agar penanggulangan banjir berjalan optimal,” tambahnya.
Wali kota pun mengimbau masyarakat berhati-hati dan membatasi aktivitas di luar rumah saat hujan lebat. “Jika tidak ada kepentingan mendesak, tunggu hujan reda. Jika terpaksa keluar rumah, hindari pepohonan dan bangunan yang rawan ambruk,” tegas Illiza.
Editor: Amiruddin. MK










