Banda Aceh – Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh melakukan kunjungan ke sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Salah satu agendanya “Saweu Ulama Dayah”. Rombongan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Dr. Munawar A Jalil, MA. Turut didampingi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Musmulyadi, Kabid SDM, Andriansyah, Kepala UPTD Dayah Perbatasan dan MUQ Pagar Air, Sufriyadi, Kasubbag Kepegawaian, Nasriah dan unsur pejabat terkait.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Dr. Munawar menjelaskan, kegiatan “Saweu Ulama Dayah” ini konsisten dilaksanakan. Tak hanya sekedar mendengar nasehat, namun juga memohon doa serta melanjutkan silaturrahim yang telah dirajut.
“Ini sejalan dengan visi misi Pemerintah Aceh dibawah kepemimpinan Mualem-Dek Fadh terkait implementasi Syariat Islam secara khaffah,” ujar Dr. Munawar.
Agendanya, kata Dr. Munawar, diawali dengan bersilaturrahim ke Dayah Thauthiatuth Thullab (DTB) Gampong Arongan, Kecamatan Simpang Mamplam, Sabtu (12/04/2025).
Kedatangan Dr. Munawar dan rombongannya disambut hangat oleh ulama kharismatik Aceh, Tgk. H. Sofyan atau akrab dikenal Abon Arongan.
“Ini sebagai silaturrahim biasa dan sekaligus meminta doa restu dan keberkahan. Ini juga sekaligus silaturrahim antara murid dengan guru,” ujar Dr. Munawar.
Kepada Abon Arongan, Dr. Munawar juga meminta arahan dan nasehat saat menjalankan tugasnya sehari-hari. Hal ini sebagaimana instruksi Pemerintah Aceh dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Mualem-Dek Fadh terkait penegakan Syariat Islam. Visi misi utama Pemerintah Aceh diantaranya menjalankan Syariat Islam dalam kehidupan masyarakat serta mewujudkan kekhususan dan keistimewaan Aceh sesuai MoU Helsinki dan UUPA.
Kunjungan selanjutnya yakni bersilaturrahmi ke Dayah Darul Muttaqin di Gampong Matang Tunong, Kecamatan Lapang, Aceh Utara. Kedatangan Dr. Munawar beserta rombongannya langsung disambut hangat oleh pimpinan dayah Tgk H. Muzakir atau akrab disapa Waled Lapang.
“Nyoe sekalian silaturrahim uroe raya,” ucap Dr. Munawar di awal pembicaraan.
Kepada Dr. Munawar, Waled Lapang menceritakan awal tentang sejarah dan perkembangan Dayah Darul Muttaqin, termasuk sistem pendidikan di kompleks dayah tersebut.
“Alhamdulillah dan terima kasih atas kunjungan ke Dayah ini, insya Allah silaturahmi membawa berkah dan diridhai oleh Allah SWT dalam dibawah kepimpinan Mualem-Dek Fadh,” ungkap Waled Lapang.
Agenda selanjutnya dilanjutnya dengan bersilaturrahmi dengan ulama kharismatik Aceh, Tgk H. Muhammad Amin Daud atau dikenal Ayah Cot Trueng. Ia adalah pimpinan Dayah Raudhatul Ma’arif Al Aziziyah.
Besoknya, Minggu (13/04/2025), Dr. Munawar beserta rombongannya kemudian bertolak ke Dayah Bustanul Huda Desa Alue Cek Doi Kecamatan Julok, Aceh Timur. Disana, Dr. Munawar langsung disambut hangat oleh pimpinan dayah Tgk H. Muhammad Ali atau akrab dikenal Abu Paya Pasi. Dalam kunjungan itu, Dr. Munawar pada kesempatan minta dukungan, bimbingan dan arahan, serta petuah dan nasehat.
“Mohon doa dan restu Abu dalam mendukung program dan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf dan Fadhlullah dalam membangun Aceh. Sehingga Aceh ini menjadi “Baldatun tayyiban warabbun ghafur”,” ujar Dr. Munawar.
Selanjutnya, Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Dr. Munawar melanjutkan perjalannya ke Dayah Perbatasan Manarul Islam Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang. Disana, ia beserta rombongannya disambut hangat oleh Rais ‘Am Tgk. Mustafa Abdussalamsyah.
Dalam kunjungannya itu, Dr. Munawar turut bersilaturrahim dengan para dewan guru yang mengabdi di Dayah Perbatasan Manarul Islam tersebut. Dalam sambutannya, ia memintar agar para guru-guru dapat meningkatkan profesionalisme dalam bekerja serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf dan Fadhlullah sangat menaruh banyak harapan untuk Dayah Perbatasan. Khususnya di Dayah Perbatasan Manarul Islam ini,” ujar Dr. Munawar.
Dr. Munawar dalam sambutannya menyampaikan, misi lain pembangunan pesantren terpadu di wilayah perbatasan Aceh dan Sumut adalah memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh di perbatasan. Selain menyiarkan dinul Islam dan sekaligus benteng pertahanan dari pendangkalan akidah.
“Ini sejalan dengan visi misi Pemerintah Aceh dibawah kepemimpinan Mualem-Dek Fadh bahwa, kehadiran dayah perbatasan harus mampu mencetak generasi penerus Islam yang tangguh dan siap pakai untuk diterjunkan ke masyarakat. Wajah Aceh tercermin dari adat dan kebiasaan di wilayah perbatasan. Untuk itulah, implementasi Syariat Islam menjadi pondasi awal dari peradaban masyarakat Aceh,” pungkasnya.
Editor: Redaksi