Home / Internasional

Senin, 27 Mei 2024 - 23:20 WIB

Puluhan Warga Sipil Palestina Syahid Dibombardir Israel tanpa Ampun

Redaksi

Kekejaman Israel yang membabi-buta. (REUTERS/Reuters TV)

Kekejaman Israel yang membabi-buta. (REUTERS/Reuters TV)

NOA.co.id – Dalam eskalasi kekerasan tragis, Israel melancarkan serangan rudal yang menghancurkan wilayah Rafah di Gaza. Serangan itu ditujukan ke area Tel As-Sultan di Rafah bagian barat, tempat tinggal ratusan ribu pengungsi.

Saksi mata melaporkan kepada media lokal bahwa setidaknya delapan rudal menghantam kamp pada hari Minggu (26/5/2024) sekitar pukul 20.45 waktu setempat.

Serangan tersebut memicu kebakaran besar yang berhasil dipadamkan oleh tim Pertahanan Sipil Palestina setelah sekitar 45 menit.

Tragisnya, serangan itu mengakibatkan banyak korban jiwa. Laporan menunjukkan bahwa 40 orang tewas, dengan 35 di antaranya dikonfirmasi meninggal dan puluhan lainnya terluka, menurut Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza yang dikutip oleh Reuters.

Baca Juga :  Sunway Medical Centre Penang Rumah Sakit Pertama Menerima QRIS Sebagai Metode Pembayaran

Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), dikutip oleh agensi berita Wafa, mengungkapkan bahwa banyak dari korban Palestina “terbakar hidup-hidup” di dalam tenda mereka di daerah Tal as-Sultan.

“Kami sangat terguncang dengan kejadian mematikan ini, sekali lagi menyoroti bahwa tidak ada tempat yang aman,” kelompok tersebut mengungkapkan di media sosial, mengulangi seruannya untuk gencatan senjata segera.

Baca Juga :  Menlu RI Bertemu Menlu Latvia di Jakarta Bahas Kerja Sama Bilateral

Sementara itu, agen pemeriksa fakta Sanad Al Jazeera memastikan bahwa serangan itu mengincar kamp Brix di sebelah barat kota Rafah. Foto udara yang diambil pada 24 Mei menggambarkan ratusan tenda di area tersebut, berdekatan dengan gudang UNRWA.

Serangan Israel itu terjadi setelah serangan roket pertama Hamas ke Tel Aviv dalam beberapa bulan terakhir.

Otoritas Israel menyatakan bahwa delapan roket Hamas diluncurkan dari wilayah Rafah, di mana pasukan mereka melanjutkan operasi darat meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan operasi di sana.

Baca Juga :  Menlu RI Tegaskan Komitmen Dukungan Indonesia Terhadap UNRWA dan Mandatnya untuk Palestina

Militer Israel mengklaim serangan udaranya bertujuan ke kompleks Hamas di Rafah, menggunakan “amunisi yang tepat dan berdasarkan intelijen yang akurat.”

Serangan itu mengakibatkan kematian kepala staf Hamas untuk Tepi Barat dan pejabat senior lainnya yang bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap warga Israel.

Mereka mengakui laporan tentang “beberapa korban sipil di daerah tersebut” dan menegaskan bahwa insiden tersebut berada dalam kendali mereka. Eskalasi ini menegaskan perlunya de-eskalasi dan upaya baru untuk perdamaian yang langgeng di wilayah tersebut.

Editor : Amiruddin MK

Share :

Baca Juga

Internasional

Hilang di perairan Aceh saat menuju Oman, Basarnas cari ABK asing

Internasional

Imbas Kebijakan Trump, 87 Mahasiswa Indonesia dapat bantuan kekonsuleran Kemlu RI

Internasional

Repatriasi menjadi faktor kunci untuk menyelesaikan krisis Rohingya

Hukrim

Buronan Paling Dicari Pemerintah China ditangkap Imigrasi RI

Internasional

Presiden Joko Widodo Ajak Negara Global South Perkuat Solidaritas Hadapi Tantangan Global

Hukrim

Bareskrim Polri Bongkar Jaringan Internasional TPPO di Bahrain

Internasional

Awal Tahun 2025, Kasus WNI di Kamboja Meningkat Tajam

Internasional

Kemlu dan KBRI Antananarivo tangani ABK korban tenggelamnya MV Serdal di Seychelles