Home / Internasional / Pendidikan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 17:45 WIB

East West International College Malaysia Buka Peluang Studi dan Magang Berbayar bagi Pelajar Aceh

mm Redaksi

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Program Work Based Learning (WBL) bersama sepuluh institusi pendidikan terkemuka di Aceh, yang berlangsung di The Pade Hotel, Aceh Besar, Rabu (29/10/2025). Foto: Dok. ITC Aceh / EWIC Malaysia

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Program Work Based Learning (WBL) bersama sepuluh institusi pendidikan terkemuka di Aceh, yang berlangsung di The Pade Hotel, Aceh Besar, Rabu (29/10/2025). Foto: Dok. ITC Aceh / EWIC Malaysia

Banda AcehEast West International College (EWIC) Malaysia resmi membuka peluang bagi pelajar Aceh untuk melanjutkan pendidikan tinggi sekaligus memperoleh pengalaman kerja profesional di luar negeri.

Kesempatan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Program Work Based Learning (WBL) bersama sepuluh institusi pendidikan terkemuka di Aceh, yang berlangsung di The Pade Hotel, Aceh Besar, Rabu (29/10/2025).

Program inovatif ini memungkinkan lulusan SMK/SMA di Aceh melanjutkan studi Diploma atau Sarjana di bidang perhotelan dan pariwisata sambil magang di hotel bintang empat atau lima di Malaysia. Menariknya, biaya kuliah dapat dicicil menggunakan gaji hasil magang, sehingga memberi peluang besar bagi siswa dari keluarga kurang mampu untuk mengakses pendidikan internasional.

Baca Juga :  Misteri Kaburnya 24 Imigran Rohingya dari Aceh Selatan

CEO EWIC, Prof. Dr. Dato’ Abdul Murad, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menegaskan komitmen kampusnya untuk membantu pelajar Aceh dengan menalangi biaya visa bagi 10 siswa dari setiap sekolah.

“Mahasiswa asal Aceh akan lebih mudah kuliah di Malaysia karena visa mereka kami bantu urus. Mereka akan kuliah sambil magang, dan gaji dari magang itu bisa digunakan untuk membayar biaya pendidikan,” jelas Dato’ Abdul Murad.

Kesepuluh lembaga pendidikan yang menandatangani MoU dengan EWIC adalah: SMK 1 Sabang, SMK 2 Banda Aceh, SMK 1 Al-Mubarkeya, SMK SMTI Banda Aceh, SMK 5 Telkom Banda Aceh, Pondok Pesantren Inshafuddin, Pondok Pesantren Babun Najah, SMKN 1 Lhoknga, SMA 1 Indrapuri, dan SMK Masjid Raya.

Baca Juga :  Siti Nadia: Cegah Learning Loss, Disdik Aceh Harus Persiapkan Pembelajaran Tatap Muka

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala UPTD PPTK Dinas Pendidikan Aceh, Rahardian T. Ampuh Ronny, serta Direktur International Tourism College (ITC) Aceh, Muhammad Nasir, S.Ked., yang juga menjadi mitra utama EWIC di Aceh.

Menurut Dato’ Abdul Murad, program Work Based Learning memberi keuntungan besar bagi siswa karena mereka tidak hanya mendapatkan ijazah akademik, tetapi juga pengalaman kerja internasional yang meningkatkan daya saing mereka di dunia industri.

Baca Juga :  Kadisdik Aceh Kunjungi ARC USK Bahas Kerjasama Pembinaan Siswa SMK dan SMA

“Mahasiswa yang mengikuti program ini sudah siap terjun ke dunia kerja global. Bahkan, beberapa alumni ITC Aceh yang saat ini kuliah dan magang di hotel berbintang di Kuala Lumpur sudah memperoleh gaji hingga RM 1.800 atau sekitar Rp 6,8 juta per bulan, di luar tips dan bonus,” ungkapnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada ITC Aceh atas kontribusinya dalam menyiapkan tenaga muda berkualitas di bidang perhotelan.

“Kami sangat terkesan dengan kualitas lulusan ITC Aceh. Mereka punya etos kerja yang tinggi dan keterampilan yang kompetitif,” tutup Dato’ Abdul Murad.

Editor: RedaksiReporter: Redaksi

Share :

Baca Juga

Daerah

Kantongi izin ITAS-E33G, WN Pakistan Pembuat Roti di Kafe Ditangkap Imigrasi Aceh

Internasional

Meninggal saat menyelam, Imigrasi Aceh kawal pemulangan jenazah turis Malaysia dari Sabang

Internasional

Pelindungan WNI dan Diaspora Prioritas Diplomasi salah satu Asta Cita

Daerah

Kadisdik Aceh : Pj. Gubernur Aceh Dorong Lulusan Poltekkes Tingkatkan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil

Pendidikan

MAA Aceh Punya Peran Dalam Memberikan Hak-hak Adat Masyarakat

Internasional

Presiden Joko Widodo Lepas Bantuan Kemanusiaan RI untuk Papua Nugini dan Afghanistan

Internasional

Bulan lahirnya PBB : Festival Cerita Kota Rayakan Warisan Budaya dan Keberlanjutan

Internasional

Menlu Retno : Rumah ini adalah jembatan yang menghubungkan Indonesia, Belanda, dan Eropa