Banda Aceh – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Aceh dan tim berkunjung ke Universitas Syiah Kuala (USK), Kamis (8/5).
Kunjungan tersebut meninjau Tempat untuk ujian kemampuan bahasa Korea yang menjadi syarat wajib bagi calon pekerja asing yang ingin bekerja di Korea Selatan melalui sistem Employment Permit System (EPS) sebagai salah satu tempat untuk seleksi bahasa.
“Selama ini, kendala para calon pekerja migran Indonesia Asal Provinsi Aceh adalah jarak dan biaya yang besar dalam mengikuti seleksi ujian bahasa. Sehingga banyak yg mengurungkan niatnya untuk apply job, khususnya pada program G to G Korea Selatan,” Kata Kepala BP3MI Aceh, Siti Rolijah, Jumat 9 Mei 2025.
Dalam kunjungan tersebut, BP3MI Aceh dan tim berhadir ke Gedung ICT Center USK melihat lokasi dan fasilitas yang tersedia pada LAB Bahasa tersebut dan Pihak King Sejong Institute (KSI) dan USK mengajukan permohonan agar dapat memilih USK sebagai salah satu tempat seleksi bahasa korea.
“Selain meninjau lokasi, kami juga memberikan Sosialisasi dan edukasi terkait peluang dan prosedur bekerja ke luar negeri pada siswa pelatihan bahasa korea di King Sejong Institute (KSI),” Katanya.
BP3MI Aceh sangat mendukung upaya tersebut untuk memudahkan para calon kandidat yang akan melamar pekerjaan di Negara Penempatan Korea Selatan tidak lagi kesulitan biaya keberangkatan.
“Lokasi ICT Center milik USK memiliki gedung dan ruangan yang luas serta memiliki tempat khusus penyimpanan data dan server dan Rektor USK akan menyiapakan gedung serta ruangan sesuai standar yg dipersyaratkan pihak HRD Korea,” Ujarnya.
Kepala BP3MI aceh tidak lupa memberikan motivasi agar pemuda Aceh jangan mudah menyerah dalam menggapai cita2.
“Pastikan memilih negara yang aman dan dilindungi oleh undang- undang ketenagakerjaan,” Tutup Siti Rolijah.
Editor: Amiruddin. MK