Home / Internasional

Selasa, 9 September 2025 - 18:09 WIB

Pemuda sebagai Pembawa Obor Harapan bagi Manusia

Farid Ismullah

Hari Pemuda Internasional 2025 digelar secara daring dihadiri lebih dari 150 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. (Photo: NOA.co.id/HO- Pusat Informasi PBB- United Nations Association in Indonesia).

Hari Pemuda Internasional 2025 digelar secara daring dihadiri lebih dari 150 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. (Photo: NOA.co.id/HO- Pusat Informasi PBB- United Nations Association in Indonesia).

Jakarta – United Nations Association in Indonesia (UNAI), dengan dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia, hari ini menyelenggarakan Forum Pemuda dalam rangka Hari Pemuda Internasional 2025 dengan tema “Terang di Tangan Kita: Pemuda sebagai Pembawa Obor Harapan bagi Manusia, Planet, dan Kemakmuran.”

Forum tahunan ini, yang tahun ini digelar secara daring, dihadiri lebih dari 150 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, dengan peserta tambahan mengikuti siaran langsung melalui YouTube. Acara ini menyoroti peran penting pemuda dalam menjawab tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan, dengan diskusi berfokus pada tiga pilar utama: manusia, kemakmuran, dan planet.

Acara dibuka dengan sambutan dari Miklos Gaspar, Direktur Pusat Informasi PBB (UNIC) di Indonesia, yang menekankan pentingnya populasi muda Indonesia sebagai motor kemajuan. “Indonesia memiliki populasi muda yang dinamis – yang sering disebut sebagai bonus demografi. Jika dibekali dengan pendidikan berkualitas dan pekerjaan layak, populasi muda ini dapat menjadi pendorong besar bagi pembangunan ekonomi. Namun lebih dari itu, pemuda adalah kunci pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Tanpa antusiasme, dinamika, dan kerja keras kalian, SDGs tidak akan tercapai. Kalian bukan hanya peserta dalam diskusi – melainkan adalah teladan, penggerak perubahan, dan pemimpin opini yang mampu menginspirasi orang lain dan membentuk masa depan,” ujarnya. Gaspar menegaskan bahwa keputusan yang diambil hari ini akan membentuk kehidupan generasi muda selama puluhan tahun ke depan, serta menegaskan kembali komitmen PBB untuk memastikan suara pemuda, khususnya dari komunitas di daerah dan pelosok, dapat terdengar.

Baca Juga :  Memahami Perebutan kekuasaan Rohingya sebelum konferensi PBB

Setelah itu, Presiden UNAI Giras Bowo dalam sambutannya mengajak peserta untuk menyadari daya kepemimpinan dan kapasitas anak muda untuk dapat mengambil aksi. “Selama ini, narasi tentang pemuda hanya fokus pada apa yang tidak kita miliki – pengalaman, stabilitas, atau bahkan kursi di meja pengambilan keputusan. Padahal kenyataannya, kalian sudah menjadi pemimpin hari ini. Kalian adalah inovator, aktivis, dan wirausahawan yang membawa perubahan bagi dunia kita. Dengan jumlah pemuda terbesar dalam sejarah Indonesia, kreativitas, literasi digital, dan energi kalian adalah aset terbesar bangsa ini. Jangan tunggu undangan untuk duduk di meja keputusan – bawalah kursimu sendiri, atau bahkan bangun meja baru. Masa depan ada di tangan kalian, dan saya merasa sangat optimis ,” ujarnya.

Baca Juga :  Misteri Kaburnya 24 Imigran Rohingya dari Aceh Selatan

Rangkaian acara dimulai dengan Catalyst Conference, yang menampilkan Dina Mariana Lumbantobing, praktisi kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial dalam pengurangan risiko bencana, serta Ardine Cantari, pegiat lingkungan dan pemimpin Youth Conservation Initiative Bali. Keduanya berbagi perjalanan pribadi mereka dalam aktivisme, menunjukkan bagaimana dedikasi individu dapat berkembang menjadi gerakan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kisah mereka menggambarkan ketangguhan, kreativitas, dan kegigihan yang menjadi ciri kepemimpinan pemuda di Indonesia.

Selanjutnya, sesi Insight Talk membahas tiga pilar utama forum. Randa Sandhita, Youth Focal Point UNDP Indonesia, bersama Rafliansyah, Co-Founder Timur Network, dan Fiza Khan, anggota pendiri sekaligus juru bicara Green Welfare, mengeksplorasi bagaimana pemuda dapat berkontribusi dalam menghadapi ketimpangan, mendorong kemakmuran yang inklusif, dan memperkuat ketahanan lingkungan. Diskusi mereka mencerminkan keragaman pendekatan yang ditempuh pemimpin muda, mulai dari inovasi digital, kewirausahaan komunitas, hingga advokasi lingkungan – serta bagaimana semua upaya ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Acara diakhiri dengan sesi SDGs Clinic, di mana peserta terlibat dalam konsultasi per orang dengan pemimpin muda dan praktisi berpengalaman. Giras Bowo, Presiden UNAI; Rizqi Magdawati, Youth Digital Support UNDP Indonesia; Yusril Nurhidayat, Presiden dari Youth Think Tank for Europe-Asia Relations (STEAR); Seruni Salsabila, suara terkemuka dalam advokasi iklim pemuda ASEAN; dan Astri Kirana, pendiri Sadari Project, menjadi mentor dalam sesi ini. Sesi ini memberikan bimbingan langsung bagi peserta dalam mengembangkan inisiatif, membangun jaringan, dan memperluas dampak.

Baca Juga :  UNIC : Berkarir Bersama PBB Terbuka Untuk Seluruh Mahasiswa di Indonesia

Sepanjang acara, Forum Pemuda dalam rangka Hari Pemuda Internasional 2025 ini menegaskan bahwa pemuda bukan hanya pemimpin masa depan, tetapi juga agen perubahan hari ini. Dari aksi iklim dan advokasi keadilan sosial hingga inisiatif ekonomi inklusif dan inovasi digital, pemuda Indonesia telah menunjukkan kapasitas mereka membentuk masa depan yang lebih baik. Acara ini menegaskan kembali komitmen bersama antara UNA Indonesia dan PBB untuk memberdayakan pemuda dan memperkuat suara mereka.

Hari Pemuda Internasional bukan sekadar sebuah perayaan, melainkan seruan kolektif untuk bertindak serta sebuah pengingat bahwa dengan terang di tangan mereka, pemuda hari ini betul-betul adalah pembawa obor harapan bagi manusia, planet, dan kemakmuran.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Internasional

Kemenko Polkam Dorong Optimalisasi Peran Diaspora dalam Pembangunan Nasional

Internasional

Kemlu RI Kecam Serangan Israel di RS Indonesia Gaza

Internasional

Wakil Duta Besar Australia mengaku Bangga dengan Warga Indonesia

Internasional

Menlu Retno : Tidak semua negara dapat menjadi mediator, tapi semua dapat berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian

Internasional

Lima WNI Terancam Hukuman Mati di Malaysia

Hukrim

Dua Petugas Imigrasi Ditangkap Terkait Suap

Internasional

Indonesia dan Estonia Tegaskan Komitmen Perkuat Kerja Sama Bilateral

Internasional

Presiden Palestina Minta Hamas Serahkan Senjata-Bebaskan Sandera