Home / Opini

Sabtu, 21 September 2024 - 12:06 WIB

Permainan Menghebohkan

Farid Ismullah

(Foto : Dok. Pribadi Kas Pani).

(Foto : Dok. Pribadi Kas Pani).

Akhirnya tiba di Pulau Panjang, lokasi kegiatan Family Gathering Cabdindik Subulussalam dan Aceh Singkil, setelah sesaat dialun angin dan gelombang.

Semuanya kembali ceria, yang mabuk laut pulih kembali.

Ransel dan bekal diturunkan dari boat, kami menuju pondok yang telah disiapkan. Ada lima pondok disewa panitia untuk kapasitas lima atau enam orang setiap pondok. Kecuali satu pondok, karena lebih besar, diperuntukkan bagi peserta perempuan.

Sebelum ke pondok, lebih dahulu dibagi kelompok. Semua berbaris, tapi tidak begitu rapi. Cukuplah agar tidak ngawur.

Baca Juga :  Memahami Qanun Lembaga Keuangan Syariah

Rahma, Cs dari Sesi acara menyampaikan agenda kegiatan.

“Selesai Ashar kumpul di sini, dilanjutkan dengan permainan,” ujar Kepala SMK Negeri Penanggalan ini seusai menjelaskan jenis kegiatan.

Ada beberapa jenis permainan yang sudah mereka siapkan, khusus berkaitan dengan kebersamaan, kerja tim, dan kegembiraan.

“Kebersamaan, kekompakan, dan kerja sama, inti kegiatan kita,” pesan Pak Kacabdin, Antoni Berampu dalam sambutan singkatnya.

Seusai Ashar, peserta kembali ngumpul. Rimbunan pohon yang tumbuh di halaman pondok bisa melindungi peserta dari sengatan matahari. Apalagi kaos lengan panjang yang disediakan panitia membuat tubuh agak adem.

Baca Juga :  Singkronisasi Kebijakan Pengelolaan Rawa Tripa Dalam Skema Memperkuat Investasi di Aceh

“Permainan dimulai,” Eko mengingatkan.

Di meja, telah tersedia beberapa cangkir plastik dan sebuah bola pimpong untuk diisi air dan ditiup ke cangkir. Peserta berbaris, antri untuk memasukkan air dan meniup bola ke gelas.

Butuhkan kecepatan, ketepatan, dan ketelitian agar air tidak tumpah dan bola tepat masuk di cangkir.

Seru banget. Setiap kelompok mensuport anggotanya agar cepat beraksi. Yang mencoba curang, diulang kembali. Dahril beberapa kali protes ke panitia.

Baca Juga :  PUPR Aceh Singkil : Status Jalan tersebut merupakan jalan Kabupaten

“Curang, ulang kembali,” teriaknya.

Yang lain terbahak atas protes itu. Sepertinya permainan ini dirancang untuk lucuan dengan tetap menjunjung sportifitas. Semuanya senang, akhir kegiatan ada hadiah.

Beberapa permainan usai satu jam sebelum makhrib.

Berikutnya acara bebas, mau mandi laut, ngopi, keliling pulau terserah, kata panitia. Saya dan beberapa teman memilih untuk berendam di laut. Air laut yang mengandung garam baik untuk kesehatan. ( Bersambung….)

Penulis : Kas Pani

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Opini

Kegagalan Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur; KKP Mesti Umumkan Perusahaan Lelang Ikan

Opini

Santri Dayah Madinatul Fata Raih Juara I MQK IV Tingkat Provinsi Aceh

Opini

Kasus Eksploitasi WNI di Kamboja, Negara Harus Hadir Bukan Sekadar Bereaksi

Opini

Kemampuan yang Harus Dimiliki oleh Seorang Pemimpin

Opini

Santri Mini Aceh Menuai Prestasi Cemerlang di Ajang MQK IV Tingkat Provinsi Aceh

Opini

Cerita Biasa yang Tidak Biasa

Opini

Qanun Pidie Jaya, Sebuah Pelanggaran Oleh Pemerintah Daerah

Opini

Menjelang 25 Tahun Kabupaten Aceh Singkil, Reptil Buaya masih menghantui warga