NOA l Langsa – Kehadiran Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi Nusantara (PJID-Nusantara) Provinsi Aceh, di Kota Subulussalam kian mendapatkan dukungan dari berbagai elemen.
Namun, ditengah pesatnya perkembangan PJID-Nusantara di Kota Subulussalam mulai berkembang isu yang menyudutkan salah seorang pengurus organisasi tersebut.
Atas itu tersebut, Sekretaris PJID-Nusantara Provinsi Aceh, Chaidir SE dalam rilisnya meluruskan isu yang berkembang di Kota Subulussalam, terkait salah satu pengurus organisasi jurnalis itu.
“Saya Chaidir, SE atas nama Sekretaris PJID-Nusantara Provinsi Aceh, menjelaskan bahwa Syahbuddin Padang adalah benar pengurus PJID-Nusantara Provinsi Aceh pada posisi wakil Sekretaris umum,” kata Chaidir dalam rilisnya, Sabtu (15/1/2022).
Dan, lanjutnya, juga secara notabene perwakilan untuk Aceh bagian Barat Selatan, meliputi beberapa kabupaten kota kata.
“Syahbuddin Padang juga ikut menghadiri acara pelantikan PJID-Nusantara Provinsi Aceh dan seluruh pengurus Kabupaten Kota yang ada di provinsi Aceh pada bulan November 2021, oleh ketua umum langsung di Hotel Linge Land Takengon Aceh Tengah Provinsi Aceh,” terang Chaidir.
Jadi, tegasnya, sesuai Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) PJID-Nusantara Provinsi Aceh bahwa setiap kepengurusan itu yakni ditingkat DPD kabupaten kota harus berkordinasi dengan DPW setiap melakukan kegiatan.
“Jadi saya pertegas disini sesama pengurus jangan saling menjelekan dan menjatuhkan, yang seharusnya itu ialah bangun sebuah kekompakan dan kebersamaan,” tutur Chaidir.
Lanjutnya, sebuah organisasi tidak akan besar dan berhasil bila tidak saling mendukung dan kerjasama. “Jangan mau antara pengurus DPD dan DPW ditunggangi oleh penumpang gelap yang tidak bertanggung jawab,” tegas Chaidir.
Pada kesempatan itu, Chaidir juga menyebutkan, apa yang sudah dilakukan Syahbuddin Padang itu adalah menjalankan amanah dalam keterbukaan informasi publik itu sudah benar.
“Dan saya berpesan dari DPW PJID-Nusantara terhadap sdr Syahbuddin agar jangan langsung membuat vonis di lapangan mohon bekerjalah sesuai tupoksi kita sebagai jurnalis, bila melakukan pendalaman nantinya koordinasi lagi dengan tim kita yang ada di DPW,” kata Chaidir.
Untuk itu atas nama pengurus Provinsi Aceh, katanya, dirinya pertegaskan bahwa setiap mengangkat seseorang sudah melalui mekanisme. “Bukan karena sebuah nafsu dan ambisi yang bisa menghambat perkembangan organisasi nantinya,” pungkas Chaidir.(Ril).