Sigli – Aneh bin ajaib apa yang dilakukan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, dimana pada saat pelantikan Bupati/Wakil Bupati Pidie, wartawan diberikan id card panitia dan hal itu sangat mencoreng nama awak media serta tidak professional dalam bekerja. Seharusnya awak media diberikan id card Pers bukan malah id card panitia. Sehingga sejumlah wartawan tidak hadir pada pelantikan Bupati Pidie.
Informasi yang berhasil dihimpun NOA.co.id, para wartawan yang bernaung di bawah organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pidie, diberikan id card panitia pelaksana pelantikan. Seharusnya untuk awak media id card yang diberikan bertuliskan Pers, sehingga layaknya melaksanakan tugas mereka masing-masing untuk peliputan.
Bahkan sejumlah wartawan dibawah naungan organisasi PWI tidak menghadiri pada pelantikan bupati dan Wakil Bupati Pidie, disebabkan Panitia pelaksana tidak menghargai awak media sedikitpun dengan mengeluarkan id card panitia. Lazimnya awak media diberikan id card khusus bertuliskan Pers, sehingga bisa mengambil foto dan hal itu membuat sebagaian awak media memilih tidak hadir.
Hal itu diakui Ketua PWI Kabupaten Pidie, Firman Zubir, kepada NOA.co.id, dia menuturkan, tidak seharusnya seperti itu dilakukan oleh Sekeretariat DPRK Pidie terhadap kerja jurnalis. Seharusnya mereka menghargai kerja jurnalis untuk meliput pelantikan bupati/wakil bupati dan tidak memberikan id card sebagai panitia. “Ini sangat mencoreng nama awak media dalam peliputan,” jelasnya.
Padahal pihak Sekretariat dewan bisa membuat id card khusus untuk awak media dalam peliputan dengan mencamtumkan tulisan Pers bukan id card panitia, sehingga banyak kawan-kawan yang tidak mau hadir ke acara pelantikan Bupati/Wakil Bupati Pidie.
“Sangat disayangkan, karena harus ‘menyamar’ jadi panitia dulu agar bisa akses pada gedung DPRK Pidie untuk pelantikan Bupati dan Wakil bupati Pidie,” keluhnya.
Penulis: Amir Sagita
Editor: Amiruddin MK