Berikut daftar 21 merek beras premium yang diduga dioplos dengan beras kualitas rendah:
– Wilmar Group: Sania, Sovia, Fortune, Siip (ditemukan di Aceh, Lampung, Sulsel, Jabodetabek, Yogyakarta).
– PT Food Station Tjipinang Jaya: Alfamidi Setra Pulen, Setra Ramos, Food Station (ditemukan di Aceh, Sulsel, Kalsel, Jabar).
– PT Belitang Panen Raya: Raja Platinum, Raja Ultima (ditemukan di Jateng, Aceh, Jabar, Jabodetabek).
– PT Unifood Candi Indonesia: Larisst, Leezaat (ditemukan di Jabodetabek, Jateng, Jabar).
– PT Buyung Poetra Sembada Tbk: Topi Koki (ditemukan di Lampung, Jateng).
– PT Bintang Terang Lestari Abadi: Elephas Maximus, Slyp Hummer (ditemukan di Sumut, Aceh).
– PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group): Ayana (ditemukan di Yogyakarta, Jabodetabek).
– PT Subur Jaya Indotama: Dua Koki, Subur Jaya (ditemukan di Lampung).
– PT Jaya Utama Santikah: Pandan Wangi BMW Citra, Kepala Pandan Wangi (ditemukan di Jabodetabek).
– CV Bumi Jaya Sejati: Raja Udang, Kakak Adik (ditemukan di Lampung).
Kasus ini menjadi peringatan serius bagi konsumen untuk lebih cermat dalam memilih produk pangan, sekaligus dorongan bagi aparat untuk menindak tegas praktik kecurangan yang merugikan masyarakat dan ketahanan pangan nasional.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, juga telah mengungkapkan bahwa beras oplosan ini beredar luas, bahkan sampai di rak supermarket dan minimarket, dikemas seolah-olah premium. Namun, kualitas dan kuantitasnya tidak sesuai. “Ada 10 perusahaan terbesar yang sudah dipanggil oleh Bareskrim, Satgas Pangan,” ujar Amran di Makassar, Sabtu (12/7/2025).
Praktik curang ini diperkirakan telah menyebabkan kerugian masyarakat mencapai sekitar Rp99 triliun.
Editor: Amiruddin. MK