Home / Internasional / Peristiwa

Rabu, 25 Juni 2025 - 23:13 WIB

Cegah TPPO, Imigrasi gagalkan keberangkatan 98 PMI Nonprosedural

Farid Ismullah

Petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta saat memeriksa CPMI Nonprosedur, Tangerang, Rabu (25/6/2025). (Foto : Ist).

Petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta saat memeriksa CPMI Nonprosedur, Tangerang, Rabu (25/6/2025). (Foto : Ist).

Jakarta – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta bersama Polri dan BP2MI setempat berhasil mencegah keberangkatan 98 pekerja migran Indonesia (PMI) nonprosedural yang hendak berangkat ke negara konflik di Timur Tengah, Rabu.

Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Johanes Fanny Satria Cahya Aprianto di Tangerang, Rabu mengatakan ke 98 calon pekerja migran ini akan bekerja ke luar negeri secara nonprosedural.

“Para WNI tersebut rencananya akan diberangkatkan ke sejumlah negara, seperti Yaman, Arab Saudi, Kamboja, dan Malaysia,” kata Johanes, 25 Juni 2025.

Baca Juga :  DPR dorong BINDA deteksi dini TPPO di wilayah perbatasan

Johanes menjelaskan, modus yang digunakan oleh PMI ilegal untuk menuju ke negara tujuan mereka bekerja melalui mekanisme pemberangkatan secara mandiri atau difasilitasi oleh kerabat dan kenalan yang sudah lebih dahulu berada di luar negeri.

“Proses identifikasi para calon PMI ini tidaklah mudah, karena banyak dari mereka menyamar sebagai pelancong atau wisatawan,” ujarnya.

Kasubdit III Direktorat PPA/PPO Bareskrim Polri, Kombes Amingga Primastito menambahkan, dari hasil penyelidikan awal ke 98 orang PMI ini diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus bekerja ke luar negeri.

Baca Juga :  Sambut HBI Ke-75, Kantor Imigrasi Sabang gelar layanan Paspor Simpatik

“Upaya pencegahan ini dilakukan agar para WNI tidak menjadi korban konflik seperti di Timur Tengah yang saat ini sedang terjadi peperangan,” tuturnya.

Amingga menyebut, pihaknya menemukan banyak korban direkrut untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga, pekerja restoran, hingga pekerja di industri perjudian online dan scam di Kamboja.

“Kondisi ini sangat memprihatinkan, apalagi di negara tujuan seperti Kamboja dan kawasan Timur Tengah saat ini tengah terjadi konflik,” Terangnya.

Baca Juga :  Kemlu RI Pulangkan Jenazah WNI asal Banyuwangi dari Kamboja

Menurutnya, sebagian besar dari calon PMI tersebut direkrut oleh orang-orang yang mereka kenal secara pribadi, bahkan tetangga atau kerabat. Skema ini disebut telah membentuk jaringan rekrutmen terselubung yang cukup luas.

Terhadap PMI nonprosedural yang gagal berangkat, selanjutnya akan menjalani proses assessment guna mengungkap jaringan perekrut yang terlibat.

“Setelah proses tersebut, mereka akan diserahkan kepada BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) untuk dipulangkan dan diberikan perlindungan,” kata dia.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Peristiwa

Ribuan Masyarakat Nagan Raya minta Tak Hentikan Tambang Rakyat: Kami bekerja di Tanah Sendiri

Daerah

Diduga Salah Satu Kafe di Banda Aceh Jadi Tempat Berkumpul Homoseksual saat Ramadhan  

Internasional

Imigrasi Indonesia dilatih Identifikasi Dokumen Palsu

Peristiwa

Ketua LKSA Kunjungi Dinsos Aceh

Peristiwa

Gegerkan Warga, Polisi Olah TKP Penemuan Mayat di Kecamatan Syiah Kuala

Internasional

Kemlu RI : Seorang WNI menjadi korban meninggal dalam kerusuhan di Bangladesh

Daerah

WALHI Aceh: Pemerintah Harus Hormati Sikap Warga Tolak Tambang di Pameu

Hukrim

Kalah Judi, Pria Ini Buat Laporan Palsu jadi Korban Begal, Ternyata Takut Dimarahi Ibunya