Kediri – Meskipun dari pihak Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Propinsi Jawa Timur sudah mengeluarkan surat larangan untuk tidak beraktifitas melakukan penambangan, dikarenakan perijinannya belum lengkap tapi diduga pihak PT Balaraja Sakti Nusantara tetap melakukan penambangan di lokasi Dusun Kasian Desa Manyaran Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Hal tersebut terpantau dari satuan tugas tim Investigasi Ormas Penyambung Suara Rakyat Indonesia (PSRI), Sabtu (19/04/25) sekitar pukul 14.00 Wib.
Ketua Umum Ormas PSRI, Sentosa Syahrian atau akrab di sapa Bang Jack mengatakan, “Hari ini tadi kami melihat sendiri bahwa aktifitas tambang PT. Balaraja masih beroperasi, padahal sebelumnya sudah ada surat edaran dari Dinas ESDM Propinsi awa Timur yang melarang beroperasi dikarenakan tidak memiliki ijin lengkap, kami juga heran kenapa Gubernur Jawa Timur tidak segera memerintahkan Satpol PP Propinsi Jatim untuk melakukan penutupan di lokasi tambang tersebut, Tanya Bang Jack.
Lanjutnya, “Kami juga heran kenapa Kepala Kepolisian Jatim tidak memerintahkan Polres Kediri Kota untuk melakukan penyegelan dan penyitaan alat berat yang berada di lokasi, karena sesuai surat larangan dari Dinas ESDM Propinsi Jawa Timur diduga aktifitas tambang tersebut adalah ilegal karena belum memiliki ijin resmi yang lengkap.
Harusnya Kepolisian harus tegas menegakkan hukum tanpa tebang pilih, “Ungkap Bang Jack.
Kami secepatnya akan berkirim surat kepada Presiden, DPR RI, Kapolri, Kompolnas dan Propam Mabes Polri, kami para aktivis peduli lingkungan hidup merasa sangat prihatin dengan aktifitas penambangan yang diduga ilegal tersebut. ” Papar Bang Jack.
Kami heran sudah ada surat larangan dari Dinas ESDM Propinsi Jawa Timur tapi aktifitas penambangan masih terus beroperasi sangat terlihat kalau para oknum pengusaha tambangnya terkesan menunjukkan kebal hukum, apalagi perlu diketahui kalau lokasi penambangan tersebut sangat dekat sekali dengan Polsek Banyakan.
Bahkan kami mendapat informasi dari masyarakat sekitar bahwa keluar masuk truk pengangkut material sekarang lewat jalur belakang bukit, kalau lewat jalan depan ditutup agar tidak menaruh kecurigaan sehingga dibuatlah jalur tikus tersebut. “Pungkas Bang Jack.
Hingga berita ini ditulis pihak terkait belum bisadi konfirmasi.
Editor: Amiruddin